Mohon tunggu...
Yuhana Kusumaningrum
Yuhana Kusumaningrum Mohon Tunggu... Penulis - Manusia

Tamu di Bumi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Gaia - 3

20 Mei 2018   20:55 Diperbarui: 1 Juli 2018   20:00 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Itu sangat sulit. Sudah turun temurun kalian diajarkan untuk menomorsatukan semua itu. Bangga akan pencapaian yang lebih tinggi daripada yang lain dan tidak akan membaginya kecuali dengan imbalan. Ajaran itu akan melekat terus. Menjadi pondasi dan patokan dalam menjalani hidup."

"Nah kalian sendiri, apa kalian nggak memerlukan teknologi dalam kehidupan kalian ?"

"Kami juga memerlukannya sesekali. Tetapi sudah ada bangsa-bangsa yang mengkhususkan diri di bidang itu.  Jika kami perlu, kami bisa meminta bantuan mereka. Mereka akan memberikannya dengan cuma-cuma. Kami saling membantu satu sama lain. Tidak merasa harus menguasai keahlian bangsa lain. Kami menyadari bahwa kami tidak bisa rakus menguasai semua bidang. Setiap bangsa memiliki keahlian spesial masing-masing. Dan seharusnya kita mengasah kemampuan spesial itu sampai ke tingkat tertinggi. Bukan malah sibuk melihat ke kiri dan ke kanan dan menjadi iri pada kemampuan bangsa lain dan berusaha menguasainya juga."

"Tapi di buku-buku cerita, kalian juga berperang satu sama lain."

"Itu hanya cerita yang dibuat dengan tujuan supaya manusia selalu tersugesti bahwa hidup itu harus bersaing dan berperang jika ingin bertahan hidup. Justru akibat ide-ide dalam cerita itulah maka timbul keinginan di diri kalian ; manusia, untuk berperang. Kami tidak berperang, karena tak ada yang berpikir pertama kali untuk memunculkan kata perang. Semuanya serba sebab akibat. Kau mengerti ?"

"Ya," Ann mengangguk, "Tapi, di Bumi, mau nggak mau kami memang harus bersaing untuk bisa hidup. Dari hal kecil hingga hal besar. Juga harus mengikuti aturan dan perintah pemimpin. Itu mutlak."

"Ya. Sistem hirarki di bumi membuat manusia menjadi bodoh. Tak menyadari bahwa semua keinginannya dibatasi dan diatur menurut keinginan sang pemimpin."

"Tapi, memangnya kalian disini nggak punya pemimpin ?"

"Tidak ada. Hanya ada para Tetua yang biasa kami mintai pendapat atau saran. Mereka yang telah banyak sekali bermanifestasi dalam berbagai wujud  atas keinginan sendiri, untuk bisa mempelajari kehidupan dari berbagai sisi."

"Apa maksudnya dengan mereka sudah bermanifestasi berkali-kali ?  Reinkarnasi ?"

"Ya. Mereka ber-inkarnasi atas kemauan sendiri dan bisa mengingat semua pengalaman hidupnya sehingga bisa mengajarkan kepada yang lain supaya Gaia tetap dalam kondisi dan situasi aman. Karena merekalah kami semua bisa tetap menjadi makhluk Gaia sejati."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun