Mohon tunggu...
Yuhana Kusumaningrum
Yuhana Kusumaningrum Mohon Tunggu... Penulis - Manusia

Tamu di Bumi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Gaia - 3

20 Mei 2018   20:55 Diperbarui: 1 Juli 2018   20:00 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Kami semua yang tinggal di Gaia. Bangsaku, bangsa Peri, semuanya.  Gaia adalah  lapisan yang berada pada getaran tinggi. Maka otomatis semua penghuni Gaia akan selaras dengannya."

"Lalu, cara membedakan getaran level rendah dan level tinggi disaat manusia nggak bisa melihat wujud kalian, bagaimana tuh ?" 

"Tentang makhluk getaran rendah, kau sudah mengetahuinya barusan.  Sedangkan untuk makhluk getaran tinggi, seperti yang kau rasakan pada Xia.  Kau hanya merasakan ada hal yang aneh, tetapi tidak menakutkan. Tidak membuatmu tertekan.  Terkadang saat makhluk getaran tinggi betul-betul berada dekat sekali denganmu atau berusaha berkomunikasi denganmu, kau akan merasa seperti tersengat listrik pada bagian-bagian tubuhmu, atau seperti ada suara lonceng berdenting-denting di telingamu."

"Iya benar, Ar ! Aku memang merasakan sengatan listrik itu saat menangkap tubuh Xia !"

Armenia mengangguk.

"Oh ya. Belakangan ini aku juga beberapa kali mendengar suara senandung di luar jendela kamarku. Tapi nggak membuatku tertekan. Aku nggak merasa takut. Hanya sekedar penasaran saja."

"Senandung seperti apa ?"

"Agak susah kudeskripsikan. Suaranya sangat merdu seperti alat musik tiup. Tetapi juga terdengar bening seperti alat musik petik." 

"Hmm ...," Armenia tampak berpikir, "Nanti akan kucari tahu."

 

Seekor binatang lucu mirip kelinci  tiba-tiba melompat melewati mereka dan terbang dengan sayap lebarnya. Kemudian hinggap di sebatang ranting kecil di pucuk pohon yang tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun