Mohon tunggu...
YoumiSr
YoumiSr Mohon Tunggu... -

I like writing what come to my mind 💻

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kampung Kramat

24 Januari 2019   21:34 Diperbarui: 24 Januari 2019   22:07 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gue tepuk bahu tuh pemuda, tadinya gue mau geplak kepalanya lagi, gue jadi kaga tega sendiri, udah dua kali dia gue geplak, takutnya yang ke tiga dia geger otak.

"Gimana? Lo masih mau curi nih kambing? Kalau mau curi, gue pukul nih kentongan ronda!"

Tangan gue bergerak seolah mau pukul kentongan ronda, padahal gue cuma gertak dia aja.

"Jangan Bang, ampun Bang! Gue pergi sekarang Bang, makasih udah ngingetin gue Bang!"

Pemuda itu cium tangan ke gue, dan dia kabur terbirit-birit. Begitulah gue menjadi hansip biar kata gue kaga tegaan sama maling tapi gue kudu tegas.

"Sepi amat yak, padahal baru jam sembilan malam, mana udara dingin banget, mau hujan nih kayanya!"

Gue berkeliling kampung sambil nyenter-nyenter, gue berjalan ke rumah Mila janda muda itu, kali aja gue di suguhin kopi.

"Lah tumben itu si Mila malam-malam ada diteras rumah sendirian?"

Gue lihat layar HP gue menunjukan pukul satu dini hari, gue berjalan mendekati rumah Mila, dimana dia duduk di teras rumahnya seorang diri

"Mil, belum tidur?"

Gue duduk di ubin teras rumah Mila, Mila duduk di kursi plastik membelakangi gue.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun