Mohon tunggu...
Aris Heru Utomo
Aris Heru Utomo Mohon Tunggu... Diplomat - Penulis, Pemerhati Hubungan Internasional, kuliner, travel dan film serta olahraga

Penulis beberapa buku antara lain Bola Bundar Bulat Bisnis dan Politik dari Piala Dunia di Qatar, Cerita Pancasila dari Pinggiran Istana, Antologi Kutunggu Jandamu. Menulis lewat blog sejak 2006 dan akan terus menulis untuk mencoba mengikat makna, melawan lupa, dan berbagi inspirasi lewat tulisan. Pendiri dan Ketua Komunitas Blogger Bekasi serta deklarator dan pendiri Komunitas Blogger ASEAN. Blog personal: http://arisheruutomo.com. Twitter: @arisheruutomo

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Semarak Kuliner Pasar Takjil Legendaris di Jalan Kramat Raya

15 Maret 2024   20:10 Diperbarui: 15 Maret 2024   20:12 843
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Sore ini sekitar pukul 3, Jumat 15 Maret 2024, saat saya berkunjung ke kawasan kuliner di jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, tidak jauh dari perempatan Kwitang-Senen. Terlihat deretan lapak penjual takjil dan nasi Kapau, Bukittinggi, Sumatera Barat yang masih sepi pengunjung.

"Nanti menjelang Magrib, biasanya akan banyak pengunjung yang datang untuk membeli penganan untuk berbuka puasa," ujar salah seorang pedagang ketika saya mampir di lapaknya

Layaknya ciri khas penyusunan lauk nasi Kapau asli di Bukittinggi, pedagang di Kramat Raya juga menempatkan lauk di dalam baskom lalu disusun bertingkat. Beragam kuliner dihadirkan di tempat ini seperti gulai gajebo, itiak lado mudo, gulai tambusu (usus sapi yang mirip sosis ini diberi isian adonan telur berbumbu rempah) dan gulai kepala kakap. Sedangkan takjil diletakkan di atas sebuah meja dan disusun berderet rapih.

Dari sejarahnya, konon lapak di pasar takjil dan kuliner has Kapau di Kramat Raya ini sudah ada sejak tahun 1970an. Selama kurun waktu yang panjang tersebut, para pedagang yang ada di tempat ini telah mengalami pasang surut dalam pengelolaannya, termasuk sempat beberapa kali digusur. Namun seiring dengan upaya menjaga kelaestarian kuliner daerah, tempat ini sekarang just dipertahankan oleh Pemerintah DKI Jakarta sebagai tempat wisata kuliner.

Kini di bulan ramadan, di tengah tradisi berbuka puasa yang dilakukan umat Muslim di Indonesia, kawasan kuliner di Kramat Raya menjadi salah satu tempat tujuan untuk mendapatkan kuliner yang diinginkan, khususnya kuliner khas Bukittinggi.

Di tempat ini, selain makanan berat, tersedia pula takjil atau kudapan manis untuk berbuka puasa seperti lemang tapai, ketupat ketan, bubur kampiun, aneka kue dan nasi kapau.

Nah mari sekarang kita bahas satu per satu kuliner yang disajikan mulai dari lemang tapai. Kuliner ini merupakan makanan ini berupa ketan yang dibungkus dalam potongan batang bambu dan disantap dengan tapai atau tape ketan.

Kedua adalah ketupat ketanberukuran kecil dan dimasak dalam santan berbumbu. Ketupat ketan adalah versi rebus dari lemang.  Ketupat ketan ini juga pas disantap dengan itiak lado mudo .

Ketiga adalah bubur kampiun berupa campuran kolak pisang, bubur sumsum dan candil, ketan hitam dan sarikaya sangat pas dan kuahnya tidak terlalu manis maupun membuat perut kita penuh.

Keempat, aneka kue basah dan kering seperti kue klepon, lupis, salalauk, kue talam dan keripik sanjai yang sangat kesohor rasa pedas dan manisnya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun