Merasa tak puas, temannya yang membawa motor pun sengaja untuk mengeluarkan kepulan asap tepat di wajah Aldo.
Emosi Aldo saat itu masih tertahankan, dirinya juga tidak bisa mengungkapkan mengapa ia harus menggunakan sarung tangan yang telah dipakainya sejak masih kecil hingga sekarang memasuki masa remaja.
Saat tiba di depan gerbang sekolah, lagi-lagi Aldo dikejutkan dirinya yang ditabrak oleh temannya yang membawa sepeda sehingga membuatnya terjatuh.
"Maaf Do, gue kirain tadi gak ada orang, abis tempatnya keliatan gelap sih, kan lumayan buat ngadem?" ujar temannya tersebut.
Belum juga berdiri, Aldo kembali mendapat bully-an dari temannya yang menendang bola tepat mengenai kepalanya dengan keras.
BACA JUGA: (Cerita Bersambung) Air Susu Dibalas dengan Air Teh (Part 2)
BACA JUGA: Kehidupan yang Sempurna Itu Datang dari...
"Astagaa, gue kirain tadi gak ada orang, cuma tumpukan kain, sori lho Do," ujar teman lainnya.
Aldo pun masih berusaha keras untuk menahan diri dan tidak membalasnya dengan tindakan maupun ucapan.
Begitu juga saat dirinya terus mendapat gangguan yang menyebalkan selama jam pelajaran, mulai dari melempari Aldo dengan kertas, menjepretnya dengan karet berulang kali, hingga menarik-narik bangku dan meja tempat Aldo duduk.
Hingga akhirnya, memasuki jam istirahat, di saat banyak teman-temannya yang sudah keluar untuk membeli makan di kantin, Aldo hanya duduk di pojok kantin untuk menghindari teman-teman lainnya.