Mohon tunggu...
Yohanes Ishak
Yohanes Ishak Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis Olahraga, Hiburan, dan lain-lain

1 Korintus 10:13 || Jika ingin bekerjasama atau menulis ulang konten yang saya buat, silahkan hubungi email: Yohanes.Ishak92@gmail.com ||

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Diam Itu Emas? Tak Selalu Bro!

7 September 2021   16:40 Diperbarui: 7 September 2021   16:42 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi emas (Foto: bankrate).

"Maksud lu apa buang air kencing lu ke makanan ibu gue?" Tanya Aldo dengan tatapan tajam.

"Oh lu bisa ngomong juga? Gitu dong, ya gue bantu aja biar enak makanannya. Mana tau ibu lu salah kasih makan apa sampe lu aneh gini kan," jawab temannya tersebut.

"Lu boleh ganggu gue atau kata-katain gue, tapi jangan pernah katain ibu gue!" gertak Aldo sambil memukul meja.

"Kenapa do? Ngerasa jago? Lu Cuma sendiri di sini dan kita ada lima orang, mending gak usah banyak lagak daripada ada yang berdarah!" jawab temannya yang meludah makanan Aldo.

"Oya? Bener juga, mungkin bakal ada yang berdarah di sini, pilihannya yang berdarah itu lu berdua atau lu berlima, atau lu mau manggil temen-temen lu yang lain?!" gertak Aldo lagi.

BACA JUGA: Cerpen: Tak Mudah Katakan, Jangan Lihat dari Fisik

BACA JUGA: Cerpen: Pura-pura Bodoh demi Terlihat Pintar

Merasa ditantang, dua orang kawanan yang membully Aldo mencoba untuk melayangkan tendangan yang diarahkan ke kepala Aldo.

Namun, belum juga kakinya mendarat di kepala Aldo, tiba-tiba keduanya sudah meringis kesakitan dan terpental jauh saat Aldo hanya mengangkat satu tangannya.

Melihat kejadian itu, seluruh temannya yang merasa kaget, juga semua murid-murid di sekolah tempat Aldo belajar.

Sayangnya, kawanan lainnya yang membully Aldo belum jera, salah satu di antara mereka kemudian mengambil kursi dan melemparkannya ke arah Aldo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun