Mohon tunggu...
Yana Haudy
Yana Haudy Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ghostwriter

Istri petani. Tukang ketik di emperbaca.com. Best in Opinion Kompasiana Awards 2022.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Mentor

15 Mei 2020   16:59 Diperbarui: 15 Mei 2020   17:16 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Banyak kamera jadi sangat mungkin kita diawasi dua puluh empat jam. Oh iya, kamera yang mengarah ke tangga itu jenis surveillance  seperti yang dipakai militer dan kepolisian."

"Artinya jelek atau bagus?" sahut Zulfikar.

"Biasa saja, sih, maksudku, gerak-gerik kita benar-benar diawasi."

"Kau sedang apa?!" Kiki melihat sebal pada Komang yang tiba-tiba bersedekap  dengan dada membusung dan wajah mendongak kearah kamera.

"Siapa tahu aku bisa kerja sambilan jadi model kalau  kelihatan bagus di kamera," cetus Komang.

"Bercanda tidak pada tempatnya. Itu kamera keamanan," gerutu Kiki.

"Kan sama-sama kamera," Komang tidak mau kalah. Dia mengusap-usap seragamnya dari atas ke bawah supaya lebih licin.

Seragam latihan mereka berupa setelan lengan panjang dan celana panjang berwarna merah hati dari bahan campuran katun dan linen yang kelihatan halus dan licin namun lentur, ringan, dan cepat menyerap keringat. Seragam itu terlihat seperti baju formal namun jika dipakai terasa seperti kaos oblong.

Ada garis putih pada lingkar leher seragam atasan yang tak putus memanjang dari bahu sampai pinggang. Garis pada celana berada sejajar dengan garis pada atasan yang menjadikannya seolah menyatu dari leher sampai kaki. Di dada kiri  menempel emblem nama si pemilik seragam.

"Teman-teman, bukankah kita harus turun sekarang?" Arun menengahi.

Zulfikar mengangguk lalu  bergerak ke arah tangga. Yang lain mengikuti tanpa dikomando.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun