"Belum. Itulah masalahnya, oppa. Aku tidak tau mau masuk kampus apa yang bagus."
"Mungkin aku bisa membantumu. Kau tertarik di jurusan apa? Aku juga masih kuliah lho di Myongji University, jurusan seni tari, semester akhir."
"Wow, oppa masih kuliah? Hmm... apa di universitas oppa ada jurusan bahasa dan sastra Korea? Aku tertarik dengan jurusan itu."
"Wah, di universitasku tidak ada. Tapi kau bisa coba di Inha University. Kalau di jurusan itu, kalau tidak salah teman kami Henry juga akan ikut tes masuk ke universitas itu untuk jurusan yang sama denganmu," jelasku, "tapi aku sih belum Tanya dia lagi. Itu sih keinginannya dua tahun kemarin. Dia High School di Kanada kemarin, dan kabarnya sudah pulang lagi ke Seoul."
"Jadi aku bisa punya teman kalau aku ke Inha University?"
"Mungkin saja. Aku bisa tanyakan padanya nanti. Xili khawatir sendirian?"
"Ehm... sedikit, oppa. Soalnya aku juga baru pertama kali keluar Guangzhou."
"Di Inha banyak temanku kok. Wookie, Mimi, Kibum, Umin, Kyu, itu kau sudah kenal semua, mereka juga di Inha. Meski beda jurusan, kau bisa berangkat kuliah dengan mereka kalau waktunya pas."
"Ooh... baguslah. Apa tes masuknya susah, oppa?"
"Sedikit lebih sulit dari masuk universitasku, sih. Tapi kau Tanya-tanya saja pada mereka itu, siapa tau dapat bocoran soal tesnya."
"Baiklah, aku akan Tanya mereka."