"Ya, dia sibuk di dapur," jawabnya.
"Mianhae... aku... aku tidak bawa dompet..."
"Apa? Tapi nona, bagaimana Anda bisa membayar pesanan Anda?"
Rasanya aku mendengar suara gadis yang kukenal dan aku menoleh ke arah sumber suara itu. Ternyata aku benar-benar melihat Xili berdiri di dekat salah satu meja, sedang berbicara dengan seorang pelayan pria. Dia beberapa kali membungkukkan badannya. Lalu, Hangeng hyong keluar dari dapur, menghampiri Xili dan si pelayan.
"Ada apa?" tanyanya.
"Nona ini tidak bawa uang," jawab si pelayan dengan tampang bingung.
"Mianhae... bagaimana kalau aku sekarang pulang ambil uangku? Aku tadi buru-buru dan lupa bawa dompet," sesal Xili.
Ah, sekarang aku tau masalahnya. Aku langsung mendekati mereka bertiga.
"Aku saja yang bayarkan pesanan dia, hyong," kataku.
Hangeng hyong langsung menoleh, "ah... kau rupanya, Hae. Eh... kau mau bayarkan pesanan gadis ini?"
"Iya. Dia temanku."