"Ng... entahlah, aku tidak tau juga mau ngapain hyong. Apa hyong melihat Xili?" aku balik bertanya padanya.
"Tidak. Yifang bilang dia sudah bangun. Mungkin selisih jalan sama kita yah, soalnya tadi aku sempat keluar sebentar mencari si ahjussi."
"Ooh..."
Ingin rasanya curhat dengan Leeteuk hyong soal kecurigaan yang terus mengganggu pikiranku, tapi karena Yifang ada di apartemen juga, aku takut dia tidak sengaja mendengar. Setelah beberapa kali nyaris mati, kupikir lebih baik aku keluar saja. Sayang juga kalau karakter game online-ku mati, soalnya levelnya sudah tinggi.
"Hyong, aku mau keluar jalan saja, mungkin ke restonya Hangeng hyong. Jam berapa hyong mau keluar?"
"Tunggu Yifang siap. Mau pakai mobilku? Kami keluar dengan mobil Heechul."
"Oh, bolehlah hyong."
Aku mengambil kunci Ford dari Leeteuk hyong dan keluar apartemen. Hangeng hyong buka restoran tidak jauh dari sini, dan aku sering di dapur membantunya memasak. Aku suka melihatnya memasak, sama seperti aku suka melihat Wookie memasak. Tapi ilmu memasakku tidak pernah bisa menyamai mereka. Ford Leeteuk hyong diparkir di basement apartemen, dan aku mengendarai si putih itu keluar. Sekejap saja aku sudah sampai di ZhongHan House. Seperti biasa, resto itu selalu ramai. Untung masih ada areal parkir yang tersisa untuk Ford ini.
"Halo, Donghae. Sedang santai hari ini?"
Aku langsung disambut senyum dan sapaan ramah dari mamanya Hangeng hyong yang berjaga di balik kasir. Hangeng hyong lumayan mirip mamanya, terutama rambut lurus dan matanya, khas Chinesse sekali. Aku balik tersenyum padanya.
"Iya, ayi. Hangeng hyong ada, kan?" tanyaku membalas sapaannya.