Aku menghembuskan nafas lelah dan kembali mengalihkan pandangan ke arah taman sekolah yang terlihat jelas dari atas sini."Jadi,kamu maunya gimana?"tanyaku.
"Tentu saja aku ingin dia bertanggung jawab."
"Ok,aku akan bantu sebisa mungkin tapi tidak janji kalau sampai terjadi diluar yang diharapkan."Dengan tiba-tiba ia memelukku erat dan mengucapkan puluhan kali terima kasih.
***
Aku masuk ke dalam sebuah club malam setelah bercekcok dengan petugas jaga di depan,mereka bilang kalau aku tidak pantas di tempat ini tapi bagusnya di rumah,nonton tv lalu tidur.Menyebalkan!
Aku meminta Regina aka wanita yang sudah kebobolan itu alamat yang biasa si pria brengsek nongkrong. Aku celengak-celinguk tapi tidak terlihat juga batang hidungnya,mungkin dia tidak disini.Ketika aku ingin keluar,dua orang pria duduk tak jauh dariku berdiri dan mereka tengah membicarakan si brengsek.
"Ehm...maaf mengganggu sebentar." kataku menyela.
Kedua orang pria yang terbilang tampan di depanku ini lantas menatapku dari atas sampai bawah,aku berasa seperti dikuliti alias risih.
"Ada apa?"tanya si pria sebelah kanan.
"Saya mau tanya,kalian tau dimana Riko berada?"balasku dengan pertanyaan.
"Oh Riko,ada urusan apa kamu sama dia."