Jika kekuatan cinta dan asmara dipupuk dengan kesabaran, itu dapat mengalahkan keraguan terhadap calon mertua yang ketus. Terlebih jika hubungan berlanjut ke jenjang pernikahan yang disahkan dalam ikatan sakramen gereja Katolik. Sakramen berarti tanda keselamatan dari Tuhan. Dalam sakramen pernikahan, kedua sejoli diberkati dalam ikatan suci yang menyelamatkan.
(Kitab Hukum Kanonik (KHK) tahun 1983 kanon 1055-1165 -- Sumber: Perkawinan menurut Kitab Hukum Kanonik, www.123dok.com)
Penutup
Menghadapi calon mertua ketus memang tidak mudah. Pilihan untuk meninggalkan atau melanjutkan hubungan bukan soal benar atau salah, tetapi soal kesiapan mental dan keberanian menanggung konsekuensinya.Â
Jika memilih pergi, pastikan itu bukan keputusan yang gegabah. Jika memilih bertahan, persiapkan hati untuk menerima kekurangan mereka sambil tetap menjaga martabat dan kebahagiaan diri.Â
Pada akhirnya, hubungan rumah tangga tidak hanya tentang dua insan yang saling mencintai, tetapi juga bagaimana mereka menyikapi orang-orang di sekitarnya dengan kebijaksanaan.
Oleh: Widodo, S.Pd
- 15 Best Quotes About Change Being Hard -- www.asutralianwrapped.com
- Aliran Murji'ah (Tokoh, Dasar, Ajaran, dan Doktrin-doktrinnya) -- www.mutaqin.id
- Perkawinan menurut Kitab Hukum Kanonik -- www.123dok.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI