Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Tidur

12 April 2021   19:46 Diperbarui: 12 April 2021   20:06 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1freewallpapers.com

Tentang Tidur

tidur itu bukan hanya monopoli manusia berakal budi
semua makhluk memerlukan tidur
tidur teratur
menghalau kantuk
tidur itu terencana
tertera dalam agenda

kucing tidur
harimau tidur
burung tidur
singa tidur
ayam tidur
binatang binatang itu tidur pada waktunya
pada tempatnya
tidur tanpa mimpi
tanpa lagu pengantar tidur
tanpa menenggak
obat anti depresan
jangan cobacoba bangunkan macan tidur
akan menganggu stabilitas nasional

di zaman pandemi
tidur menjadi aktivitas tanpa agenda
kapan saja dibutuhkan bisa terjadi
para sahabat yang
terjadwal work from home
akibat jenuh, bete, boring
acap terlelap lunglai di depan  televisi
dengan mimpi
tentang gaji yang makin membubung tinggi

lansialansia
yang lelah terengahengah
pasrah terperangah
menekuni hidup yang kian redup
bagi lansia
tidur bukan lagi perkara mudah dan sederhana

bagi mereka tidur
adalah sebuah perjuangan panjang penuhpeluh

lansia insomnia
(juga amnesia)
mengalami tidur lelap adalah harapan hampa
pikiran mereka acap menerawang
menerobos batasbatas usia,teologi,fraksi,

 mereka takhabis
 fikir tentang
 petinggi yang terkena otete
tentang bansos yang dipalak per paket
tentang orang yang memutilasi
sahabatnya
tentang covid,virus baru,vaksin,
pandemi tiada akhir
mereka berfikir tentang konflik global mondial

tidur itu kebutuhan otentik
tidur itu hak setiap pribadi yang takbisa direduksi
tidur itu adalah bayangbayang dari tidur abadi
tidur lelap dalam dekapan ilahi
nir ruang dan waktu

Tuhan, anugerahkanlah
tidur lelap dikekinian
tanpa syarat
kecuali iman teguhkukuh kepadaMu.

Jakarta, 5 Januari 2021/4.00
Weinata Sairin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun