Di sunyi keberapa kita memilih saling diam? Tak lagi meruahkan kata-kata. Tak pula sudi bersitatap pandang. Padahal matahari belum enggan menggelar se
Banyak hal yang tak bisa kukatakan. Di hadapanmu. Seperti; "Pagi ini kamu terlihat manis sekali, matamu berbinar cerlang, senyummu - yang membuatku ja
Di balik misteri yang tak kupahami, tersembunyi anugerah yang Kau titipkan sebagai cahaya paling rahasia dalam hidupku
Puisi lirih tentang manusia yang merayu Tuhan, terkadang rapuh dan penuh khilaf, namun tetap berharap pada samudra ampunan-Nya
Puisi nostalgia tentang rumah di kampung halaman
Kegelisahan terlihat dari ketidakpastian untuk mengambil langkah..diam tapi ingin bicara, bicara tapi sebaiknya diam.
Jelajahi makna puisi 'Keputusan Milikku', sebuah karya sastra yang menggugah tentang percaya diri dan kebebasan memilih. Puisi ini mengajak kita untuk
Meminta bukanlah hal yang salah, tetapi segala hal yang selalu gratis kadang berdampak negatif. Tidak ada efek pemberdayaan.
Jangan takut cahaya orang lain, langit cukup luas untuk semua yang ingin terbang, asal kau tak sibuk merobohkan sayap yang bukan milikmu.
Apa yang kita tanam dalam diam, akan tumbuh dalam waktu. Kebaikan atau luka, semua akan kembali dalam wujud yang tak terduga.
Bahagiaku tak bersuara, tak silau. Ia tumbuh diam di dada—cukup, teduh, dan tak butuh panggung. Versiku sendiri, dan aku mensyukurinya.
Puisi berjudul Kopi Hitam ini menggambarkan makna mendalam dari secangkir kopi hitam sebagai metafora kehidupan.
Kekecewaan dan kekesalan seorang sarjana yang sulit mendapatkan pekerjaan. Dunia Kerja Menuntut pengalaman yang belum dimiliki
Sampai kapan harus bertahan?Sampai kapan harus menanggung luka-luka? Sampai kapan ujian ini hilang? Lelah!Saat hadirmu tak lagi diharapkanSa
ya gitu dah namanya orang susah kalo kata orang jagakarsa ma begitu
Cinta itu bisa berubah bentuk, apapun bentuknya ia tetap terlihat dengan cinta
Telah kurelakanKenangan-kenangan manis ituMati suri di dalam keranda bertutup kain angkinUsah berharap mereka 'kan mendusinMeski hanya merupa sedesir
'bu, gelombang begitu keras mendabik karang sekeras hidup yang kita terjang apakah esok ayah akan kembali melaut.'