Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

15 Menit yang Mencegah Krisis Fatherless

14 Oktober 2025   18:18 Diperbarui: 14 Oktober 2025   18:18 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ayah dan anak(shutterstock via Kompas.com)

Pagi di rumah saya hampir selalu mulai di depan lemari kecil. Saya bantu anak mencoba pakai baju sendiri. Lalu kami berangkat.

Di jalan ke sekolah, kami ngobrol. Topiknya ringan saja. Pelajaran pertama hari ini. Jajanan apa yang boleh.

Ritme yang sederhana. Tapi di sinilah pelan-pelan kelekatan tumbuh.

Tahun ini, obrolan soal ayah rumah tangga. Serta risiko anak tumbuh tanpa pengasuhan ayah sering muncul di media.

Angkanya tidak kecil. Itu sebabnya saya merasa perlu menuliskannya dari sudut pandang ayah yang juga bekerja kantoran. 

Normalisasi peran ayah rumah tangga di Indonesia perlu didorong. Karena terbukti menjaga kelekatan anak. Juga menurunkan risiko fatherless.

-

Kelekatan tidak jatuh dari langit. Ia lahir dari rutinitas kecil yang konsisten. Bangun subuh. Sholat berjamaah. Siapkan pakaian. Antar jemput. Temani main.

Ketika istri mendapat kerjaan di luar kota atau harus mengurus mertua yang sakit, saya mengambil penuh perannya beberapa hari.

Saya atur makan anak-anak. Jadwal belajar, dan jam tidurnya.

Pola seperti ini menurut saya akan memberi pesan jelas ke anak. Bahwa ayah bisa diandalkan. Tak sekadar muncul di akhir pekan saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun