Cisaga, Kompasiana.com - Kinerja  sebuah badan usaha akan terlihat dari laporan keuangan yang  dibuatnya. Adanya informasi laporan keuangan yang relevan dan dapat dipercaya menjadi modal utama keberlangsungan usaha badan  usaha tersebut. Setelah membuat perencanaan usaha atau bisnis, lebih  lanjut kalian perlu mempelajari tentang bagaimana menyusun laporan  keuangan sesuai dengan jenis usaha yang kalian rintis, agar kalian  mampu mengambil keputusan berdasarkan laporan keuangan yang  telah dibuat. Laporan keuangan perusahaan digunakan oleh investor,  karyawan, pemberi pinjaman, pemasok, kreditur usaha lainnya,  pelanggan, pemerintah, lembaga-lembaga lainnya, dan masyarakat  untuk menentukan berbagai macam keputusan bisnis.
Konsep Akuntansi
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), akuntansi merupakan ilmu  yang mencatat, menganalisis, dan mengomunikasikan transaksi atau kejadian ekonomi suatu entitas bisnis yang bertujuan untuk  menghasilkan dan melaporkan informasi yang relevan bagi berbagai pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan.
Menurut Rudianto (2012), akuntansi merupakan sistem informasi  yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan  mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu badan usaha.
Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat tiga poin penting dari  pengertian akuntansi, sebagai berikut:
a. Proses mencatat, menganalisis, dan mengomunikasikan transaksi  ekonomi.Â
b. Produk yang dihasilkan merupakan laporan keuangan.Â
c. Digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan.Â
Itulah  sebabnya akuntansi disebut sebagai bahasa bisnis (language of  business)
Sebagai bahasa bisnis, akuntansi memberikan banyak manfaat  bagi badan usaha. Adapun manfaatnya, sebagai berikut:
a. Menyediakan informasi ekonomi suatu perusahaan yang akan  digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.Â
b. Memberikan gambaran tentang kondisi perusahaan dari satu  periode ke periode yang lain.Â
c. Merupakan bentuk pertanggungjawaban kepada pihak luar  perusahaan.
Orang atau pihak yang bekerja di bidang akuntansi disebut sebagai  akuntan.Â
Penggolongan Akun
Akun disebut juga rekening atau perkiraan, merupakan daftar untuk  mencatat perubahan aset, liabilitas, ekuitas, perubahan pendapatan  dan beban dari transaksi keuangan. Dengan kata lain, akun merupakan  alat untuk mencatat transaksi. Terdapat dua kelompok akun, yaitu akun  riil dan akun nominal. Adapun pembagiannya sebagai berikut:
1. Akun RiilÂ
Akun riil merupakan akun yang tercantum dalam laporan posisi  keuangan. Menurut standar akuntansi keuangan (SAK) entitas mikro  kecil dan menengah (EMKM), akun riil terdiri dari tiga akun, sebagai  berikut:Â
- Aset merupakan sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai  hasil usaha di masa lalu, manfaat ekonomi di masa depan diharapkan akan diperoleh oleh entitas. Aset juga diartikan sebagai  sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, berupa kumpulan dari berbagai harta atau kekayaan yang dimiliki perusahaan dan  bisa dipergunakan untuk memperoleh penghasilan selama tahun berjalannya perusahaan.Â
- Liabilitas merupakan kewajiban terkini entitas yang timbul dari  peristiwa masa lalu, penyelesaiannya mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi.  Sederhananya, liabilitas merupakan kewajiban perusahaan untuk membayar kepada pihak lain berupa sejumlah uang maupun  barang di masa depan akibat transaksi di masa lalu.
- Ekuitas merupakan hak residual atas aset entitas setelah dikurangi  liabilitasnya. Dengan kata lain, ekuitas merupakan salah satu sumber dana perusahaan dari pemilik perusahaan maupun  pemegang saham.
2. Akun Nominal
Akun nominal akan tercantum di laporan laba rugi di akhir periode. Â Akun ini terdiri dari dua akun, sebagai berikut:
- Pendapatan merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan usaha atau berasal  dari kegiatan operasional perusahaan yang mengalir ke kas  perusahaan
- Beban merupakan uang yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk  menunjang kegiatan operasionalnya
3. Sumber Pencatatan Transaksi
Pernahkan kalian menerima nota belanja setiap membeli sesuatu? Â Seberapa penting bukti transaksi dalam transaksi keuangan.
Setiap melakukan pencatatan transaksi keuangan, harus mengacu  kepada dokumen sumber pencatatan atau yang biasa disebut bukti transaksi. Hal ini sangat diperlukan karena bukti transaksi merupakan  bukti yang sah dan bisa dipertanggungjawabkan sebelum mencatatnya  ke dalam transaksi keuangan. Terdapat dua jenis bukti transaksi,  sebagai berikut:
- Bukti internal merupakan bukti yang bersumber dari dalam perusahaan  itu sendiri. Contohnya adalah memo. Memo merupakan bukti transaksi  yang dikeluarkan oleh pimpinan perusahaan atau pihak yang memiliki  wewenang di perusahaan tersebut
- Bukti eksternal merupakan bukti yang bersumber dari transaksi  dengan pihak luar perusahaan. Adapun yang termasuk dalam bukti  eksternal sebagai berikut: Kuitansi: Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kuitansi merupakan  surat bukti penerimaan uang. Dengan kata lain, kuitansi merupakan bukti transaksi penerimaan uang atas pembayaran tertentu secara tunai; Cek merupakan bukti transaksi yang berupa surat perintah untuk  memindahkan sejumlah uang dari pihak yang memiliki rekening di  suatu bank kepada pihak lain sesuai permintaan pemilik rekening; Nota kontan merupakan bukti transaksi yang dikeluarkan oleh  penjual kepada pembeli yang melakukan transaksi jual beli secara  tunai; Faktur merupakan bukti transaksi yang dikeluarkan oleh penjual  kepada pembeli untuk transaksi jual beli secara kredit; Nota debit merupakan bukti transaksi yang dikeluarkan oleh  pembeli karena ingin mengembalikan barang yang telah dibeli  kepada penjual. Nota debit digunakan untuk transaksi retur  pembelian; Nota kredit merupakan bukti transaksi yang dikeluarkan oleh  penjual apabila menerima pengembalian barang dari pembeli.  Ketika terjadi suatu transaksi jual beli, dan pembeli mengembalikan  barang yang telah dibeli karena rusak atau tidak sesuai pesanan  maka bukti transaksi yang dikeluarkan oleh penjual tersebut  dinamakan nota kredit. Sederhananya nota kredit digunakan untuk  transaksi retur penjualan.
Penulis: Guru Ekonomi Kelas XII SMAN 1 Cisaga
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI