Mohon tunggu...
veni Wp
veni Wp Mohon Tunggu... Jurnalis - seorang yang biasa saja. berjalan di atas kaki sendiri

Menjadi Manusia yang Seutuhnya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kawan

4 Juli 2019   22:31 Diperbarui: 4 Juli 2019   22:37 2
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Terus gue cocoknya jadi apa dah?" aku memikirkan kata yang tepat untuk dia. Aurel begitu penasaran menunggu jawaban yang akan keluar. "Upik abu." dan berakhir dengan pukulan di kepalaku. Tawa tercipta dalam wajahku. Ketulusan telah aku berikan seutuhnya untuknya.

"Orang-orang ngira kita pacaran ga ya?" tanyaku dengan wajah yang serius namun tampak bercanda. Dia menatapku dengan wajah datar, tidak habis pikir dengan apa yang baru saja aku katakan.

Perjalanan hatiku dalam menemukan arti kawan sesungguhnya telah berhenti. Kini, aku hanya menikmati setiap langkah mengukir kenangan dengan dia. Pertemuan yang bahkan tidak pernah aku pikirkan sebelumnya. Menjalankan dengan apa adanya, tidak mengharapkan sesuatu yang lebih dalam sebuah hubungan. Tiba saat mengerti arti ketulusan dan kejujuran dalam rajutan tali jiwaku dan jiwanya.

22/06/2019

-VEDA-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun