Bayangan gelap seseorang itu bergerak mendekati mobil, secercah lampu jalan menyinari wajahnya, Axl yang menatap tajam pintu mobil sopir yang tidak segera terbuka.
"Tim," ketuk Axl di jendela mobil yang gelap. Mia membikin kaca mobilnya dilapisi stiker gelap setebal lebih dari 70% - alasannya supaya bisa dipakai berkaca kalau lupa tidak bawa cermin.
Setelah ratusan ketukan Axl yang rajin dan berirama, Tim keluar dengan senyum lebar.
"Aku sampai tertidur mendengar kode morse kamu," kata Tim, menepuk bahu Axl yang bergerak masuk bergantian jadi sopir. "Antar Mia pulang ya, awas kalau Mia malah yang antar kamu pulang."
Tim mendengar Mia tertawa sayup-sayup karena pintu mobil segera ditutup Axl, lalu mobil berlalu dengan pelan meninggalkan rumah Tim.
"Mereka pada tega aku pulang sendiri, ya?" keluh Mia pada Axl. "Cuma kamu yang masih mikirin aku. Kamu pikir aku nggak berani pulang sendiri?"
"Aku mau mengajak kamu," kata Axl pelan, tapi dia tahu pasti Mia bisa mendengarnya.
"Mengajak apa?" tanya Mia penasaran karena hari ini hampir menyentuh tengah malam.
"Mengajak kamu menikah," kata Axl dengan tingkat suara yang masih sama. Tapi dia siap mendengar jeritan dan siap gendang telinganya pecah.
[Bersambung]