Mohon tunggu...
Urip Widodo
Urip Widodo Mohon Tunggu... Freelancer - Pensiunan yang ingin terus menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berusaha menuliskan apa saja yang bermanfaat, untuk sendiri, semoga juga untuk yang lain

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Delman Mang Dule

25 Agustus 2020   14:29 Diperbarui: 25 Agustus 2020   14:53 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Mungkin ga dengar. Atau mungkin kita-kita ini dikira makhluk yang akan mengganggu dia. Sudah kita kejar saja. Mumpung belum jauh." Joko ngasih saran.

"Mungkin juga. Yuk, kita kejar."

Mereka pun berlari mengejar delman.

Lima menit mereka berlari, delman itu tidak kelihatan.

"Gila, masak sudah jauh sih. Perasaan belum lama dia lewat," kata Kelik terengah-engah.

"Kayaknya delman itu belok," sahut Agus juga terengah-engah.

"Aneh, kenapa Mang Dule tidak mengenalku ya?" gumam Andi.

"Dia sepertinya ketakutan. Kayaknya dia nyangka kita ini makhluk yang mau mengganggu," timpal Kelik.

"Ya sudah, kita lanjut jalan saja," kata Andi.

"Yaaa ...." Iwan kecewa.

Setengah jam kemudian mereka masuk desa Sukajaya. Andi melihat arlojinya, jam 19.50.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun