Ramadan, bulan yang disucikan oleh Allah, dan bulan yang dinantikan umat muslim seluruh dunia.Bulan penuh berkah yang membawa manfaat meningkatkan spiritual dan kesadaran arti pentingnya ibadah puasa.
Namun, perubahan pola makan, tidur dan aktivitas sehari-hari selama ramadhan juga dapat memengaruhi kesehatan mental. Stres, kecemasan dan perubahan emosi dapat menjadi tantangan yang harus dihadapi, dus harus dicari solusi mengatasinya.
Ramadan adalah Serangkaian Stres.
Itulah yang saya alami duluÂ
Flashback ke masa di mana saya bekerja di perantauan, berada di tengah-tengah masyarakat mayoritas non muslim.
Puasa yang saya jalani seakan hanya menjadi rutinitas yang harus dilakukan. Seperti robot berjalan, berangkat kerja tetap pada waktu seperti sebelumnya, menahan lapar dan haus sendirian, beban pekerjaan yang sama dengan rekan-rekan yang tidak puasa, sungguh, butuh iman yang sekuat baja, untuk  merdeka dari stres.
Dari serangkaian penyebab tres itu, lalu memunculkan pikiran ; Â bulan ramadan cepatlah berlalu, supaya hidup saya berjalan normal lagi.
Dengan kata lain, ketika ramadan telah berlalu, saya kehilangan esensi ramadan, tidak merasakan efek positif ramadan yang seharusnya meningkatkan nilai spiritual, dan pengendalian emosi.
Yang membuat saya stres ternyata adalah cara pandang saya tentang ramadan dan puasa. Itu yang harus saya ubah, ketika ramadan datang lagi.
Sekarang setelah dua kali ramadan saya jalani di rumah sendiri, tidak lagi bekerja di luar rumah, di lingkungan masyarakat muslim, menjadi kesempatan yang tidak boleh terlewatkan, yang harus saya manfaatkan dengan optimal.
Ramadan dan Puasa Menjaga Kesehatan Mental.
Saya menyadari ramadan dan puasa harus diniatkan sepenuhnya sebagai ibadah, lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Adaptasi sangat penting untuk menjaga kesehatan mental yang mengakibatkan kita stres. Untuk itu penyebab stres harus dicari dan bagaimana mengatasinya.
 Penyebab stres saat Ramadan dalam menjalankan ibadah puasa :
* Perubahan pola makan dan minum- perlunya adaptasi dengan kebiasaan baruÂ
*Dehidrasi - kurangnya asupan air dapat memengaruhi suasana hati.
* Tekanan pekerjaan atau masalah pribadi yang belum terselesaikan, ini biang nya stres.
* Kurangnya istirahat - waktu tidur yang berkurang dapat menyebabkan kelelahan dan mengakibatkan stres, insomnia adalah bawaan ramadan yang sulit dihindari.
Solusinya:.
* Menjaga pola makan selama puasa dengan menu seimbang yang bergizi dan kaya nutrisi saat berbuka dan sahur.
* Mencukupi kebutuhan minum saat berbuka dan sahur.
* Tidur cukup malam hari dan memanfaatkan istirahat di siang hariÂ
* Mengelola waktu dengan cermat - membuat jadwal harian yang realistis dan prioritas pada hal-hal yang lebih penting.
* Melakukan aktivitas dan relaksasi - meluangkan waktu untuk aktivitas yang menenangkan jiwa, seperti membaca Al-Qur'an dan memahami arti ayat -ayat yang dibaca, berdzikir, selalu mengingat Allah, sebagai jalan untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya.
* Berbagi dengan sesama - berbagi cerita dengan orang terdekat dan dipercaya dapat membantu meringankan beban pikiran.
*Tetap aktif secara fisik dan olahraga ringan membantu meredam stres dan meningkatkan suasana hati menjadi lebih tenangÂ
* Menjaga keseimbangan spiritual - meningkatkan ibadah dalam upaya lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.
* Memperbanyak amal kebaikan, menyadarkan diri bahwa kebaikan sekecil apapun, Tuhan sudah menjanjikan memberi balasan,
" Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya ia akan melihat (balasan)nya. - QS Al-Zalzalah ayat, 7
Selain itu, saya juga berusaha: Meredam Stres Ketika Berpuasa dengan -Menjaga Ketenangan Batin - Membaca Al-Qur'an - banyak manfaat dari membaca Al-Qur'an, antara lain,
* Konsentrasi dan pikiran fokus - membaca Al-Qur'an secara tartil, mengucapkan bacaan ayat dengan benar otomatis membuat pikiran fokus, terlebih jika kemudian membaca terjemahannya, rasanya hati menjadi lebih tenang.
*Berdzikir dan bertasbih -dengan selalu mengingat Allah, insyaallah hati menjadi tenang, pikiran terbuka pada hal-hal yang positif.
Dengan demikian puasa sangat bermanfaat bagi kesehatan mental, antara lain;
* Mencegah depresi- setelah menjalani puasa berturut-turut- puasa dapat melepaskan endorfin lebih banyak di otak yang membuat kita lebih bahagia dan gembira.
*Menimbulkan perasaan tenang - puasa yang telah dilakukan beberapa hari juga bagus untuk hormon endorfin yang diproduksi dalam darah, bagus untuk kesehatan mental, menimbulkan perasaan tenang, mendapat efek positif dari menjalankan ibadah puasa.
Pada akhirnya ramadan dan kesehatan mental adalah bentuk keseimbangan antara ibadah dan rutinitas harian, keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat, refleksi dari kesadaran ini menjadikan stres dapat dihindari. Hati tetap tenang selama puasa ramadan hingga akhir.
Harapan kita, ramadan dapat menjalani ibadah puasa dengan tenang dan khusyuk, serta meraih keberkahan di bulan Ramadhan.
Amin.
Wallahu a'lam bissawab.
Wassalam.
(us)
# ramadan bercerita hari 11
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI