Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen Filsafat: Jangan Meremehkan Masa Depan

3 Desember 2020   01:00 Diperbarui: 3 Desember 2020   07:38 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://imageanation.com/

'Sebentar,' sekarang Santi yang memotong dengan cepat. Matanya memang sudah tidak membelalak tetapi nada suaranya malah semakin membatu. Tidak terlalu keras tetapi garangnya terasa menggempur ruangan yang nyaman itu. Yah, kau sebaiknya duduk manis dan mendengarkan saja, sayang. Otakmu pasti tidak bisa menjangkau persoalan ini. Menggoreng telur atau paling tinggi memasak tumis kangkung, ya masih boleh, tetapi menyela pembicaran tentang masa depan yang menentukan segala hal, yah ... mana bisa ... ini berkaitan dengan kecerdasan sayang, dan rasanya engkau tidak punya yang namanya kecerdasan, kalau pun punya ya cuma sedikit ...

'Kamu tidak sedang bergurau, atau sedang mengakali kami, atau sedang mempraktekkan kegilaanmu, kan?' Santi melanjutkan dengan nada makin meninggi. Matanya memang sudah tidak melotot tetapi pancaran kilatan matanya setajam pisau cukur membelah Kasidi dari kanan ke kiri. Bergurau apanya, nona? Tentu saja tidak. Aku ini serius, dan sekarang ya amat sangat serius.

'Tentu saja aku tidak bergurau apalagi mengakali. Aku sedang amat serius. Ini masalah yang penting, dalam, pelik, dan memerlukan orang-orang yang cerdas untuk memahaminya. Jadi bagaimana aku bisa bergurau. Aku tahu kalian mungkin tidak cukup cerdas untuk memahami konsep-konsep filosofisnya tetapi dengan menggunakan metode ekor-kepala-ekor, aku yakin kalian ...'

'Kurang ajar memang,' Sawung memotong dengan keras. 'Kalau kami berlima kurang cerdas, apakah itu berarti engkau lebih cerdas dari kami? Bah, kamu ini bukan cuma kurang ajar tetapi juga bedebah. Kalau sekarang ada di jalan, sudah kubegal kau.' Walau suara tetap keras tetapi ada senyum nakal di bibir Sawung. Kasidi memang dikenal cerdas, dan mungkin memang lebih cerdas dari mereka berlima, tetapi jelas sekali Kasidi bukan yang paling cerdas. Masih ada Himawan, masih ada Santi, juga dirinya. Memangnya dia kalah cerdas dibandingkan si Kasidi? Yang benar saja ...

Aha, kena engkau sekarang. Otak bodohmu memang bisa membantu aku.

'Yang berkata begitu bukan aku lho, tetapi kau sendiri,' Kasidi melanjutkan sambil tersenyum manis. 'Penjelasan akan diletakkan setelah contoh. Sedangkan contohnya sangat banyak bahkan ya hampir tidak terhingga, sehingga kalian ya tidak perlu cemas kekurangan penjelasan.'

Sawung menggelengkan kepalanya. Pelan tetapi berulang. Dasar sok pintar ...

'Bahkan salah satu kehebatan masa depan adalah kemampuan memaksanya yang sama sekali tidak memberi pilihan pada masa kini dan masa lalu. Jadi, begitu masa depan memutuskan sesuatu, maka sesuatu itu mengikat masa kini dan masa lalu. Ikatannya begitu kuat dan hebat sehingga sama sekali tidak memberi peluang atau pilihan bagi masa kini dan masa lalu kecuali ya melaksanakan apa yang ditentukan oleh masa depan.'

Ha ha ha ... otak emprit kalian mana bisa mengikuti kata-kataku? Sudah dengarkan saja, pasti lebih aman. Jangan sok mau diskusi apalagi berdebat. Otak kalian terlalu kecil bahkan untuk mencerna sebagian kecil konsep ini ...

'Yah rasanya semakin ngawur. Masa depan menentukan masa sekarang dan masa lalu saja jelas ngawur apalagi penentuannya sangat mengikat dan tidak memberi pilihan. Yah Kasidi kalau sedang kumat ternyata begini ya ...'

Santi angguk-angguk, yang lain nyaris melakukan hal yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun