Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen Filsafat: Jangan Meremehkan Masa Depan

3 Desember 2020   01:00 Diperbarui: 3 Desember 2020   07:38 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://imageanation.com/

          'Ya ... ya ... aku tahu kalian pasti heran, tidak percaya, menolak, atau apalah namanya. Aku tahu itu, tetapi yang ini benar kawan, bahkan sangat benar. Memikirkan semalaman membuat aku yakin, dan sekarang setelah sepagian dan sesiangan masalah tema ini menyita seluruh perhatian, aku malah semakin yakin bahwa ...' Kasidi tidak melanjutkan kata-katanya.

          He he he ... kalian pasti penasaran, bukan? Kalau aku gagal membalikkan hal-hal yang belum terbalik dalam otak kalian, jangan panggil aku Kasidi orang desa yang kampungan ini ...

          'Bahwa apa?' sergah Kumantar dengan suara keras. 'Kamu ini memang sontoloyo. Di mana-mana ya masa lalu atau masa sekarang yang mempengaruhi masa depan. Apa otakmu sudah terbalik Di?'

          Yang lain hampir serentak memiringkan bibirnya. Jangankan cuma bibir kalian yang dimiringkan, otak kalian pun ikut dimiringkan belum tentu paham apa yang kumaksud ...

          'Otakku masih baik-baik saja. Tidak terbalik dan tidak akan pernah terbalik. Aku semakin yakin bahwa pemikiranku benar. Masa depanlah yang mempunyai kemampuan yang paling handal dan paling besar mempengaruhi banyak hal termasuk masa sekarang dan masa lalu. Adalah tidak masuk akal jika masa sekarang apalagi masa lalu yang mempunyai pengaruh besar sehingga dapat mempengaruhi atau bahkan mengubah masa depan. Masa depan yang punya pengaruh menentukan. Bukan masa kini. Bukan masa lalu.'

          He he he ... kalau sudah dimulai begini kuyakin otak cacing kalian walau diputar kencang pasti tidak paham dan mungkin tidak akan pernah paham ... gaya kalian boleh perkotaan tetapi otak akan tetap pinggiran ... 

          'Di ... Kasidi ...,' sekarang Sawung angkat bicara.

Nama lengkap Sawung yang paling tidak karuan. Entah sedang kerasukan apa bapaknya dulu sampai-sampai anaknya diberi nama Sawung Paling Galing. Bah ... kalau Sawunggaling memang ada, tetapi Sawung Paling Galing, di seantero dunia ya cuma satu ini. 

'Yang tidak masuk akal itu ya kamu. Bagaimana bisa dikatakan masa depan yang menentukan masa sekarang dan masa lalu? Heh ... bagaimana bisa? Kamu ini benar-benar tidak cuma otak yang terbalik, Di, tetapi juga jiwamu, hatimu, nuranimu. Coba kau jelaskan ide terbalik yang pasti ngawur ini.'

Yang ngawur itu ya kamu, kawan. Ngawur dan tidak mengerti. Ngawur plus bodoh dan tidak cerdas. Yah ...

'Ini bukan ide yang terbalik apalagi ngawur. Pasti akan dijelaskan tetapi karena khawatir kalian tidak paham maka cara yang paling pas adalah tidak dimulai dengan penjelasan tetapi dimulai dengan contoh, setelah itu barulah penjelasan. Bagaimana? Sepakat? Tidak keberatan? Kalau ...'

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun