Mohon tunggu...
Timotius Apriyanto
Timotius Apriyanto Mohon Tunggu... OPINI | ANALISA | Kebijakan Publik | Energi | Ekonomi | Politik | Hukum | Pendidikan

Penulis adalah pengamat ekonomi politik, reformasi birokrasi, dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Rendahnya Capaian Indonesia dalam Business Ready Index 2024

21 Agustus 2025   16:12 Diperbarui: 22 Agustus 2025   04:56 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi | AP Photo via Kompas TV

Untuk mengatasi skor rendah pada Financial Services dan Market Competition, pemerintah dapat memperluas akses pembiayaan bagi UMKM melalui skema kredit yang lebih mudah dan terjangkau. Selain itu, regulasi yang mendorong persaingan pasar yang sehat, seperti mencegah monopoli dan mendukung transfer teknologi, perlu diperkuat.

4. Standarisasi Layanan Publik Antar-Daerah  

Pemerintah daerah harus didorong untuk menstandarisasi kualitas layanan publik, terutama di daerah tertinggal. Investasi dalam infrastruktur digital dan pelatihan aparatur sipil negara (ASN) di tingkat lokal dapat mengurangi ketimpangan waktu dan biaya dalam proses perizinan.

5. Kolaborasi Multipihak  

Melibatkan pelaku usaha, asosiasi pekerja, akademisi, dan organisasi internasional dalam merumuskan kebijakan reformasi akan memastikan bahwa regulasi yang dibuat sesuai dengan kebutuhan pasar. Forum dialog seperti yang diselenggarakan oleh Kementerian Investasi/BKPM dapat menjadi platform untuk mengidentifikasi hambatan dan peluang perbaikan.

Rendahnya capaian Indonesia dalam Business Ready Index (B-Ready) 2024 mencerminkan tantangan struktural dalam birokrasi, kepailitan, akses pembiayaan, dan persaingan pasar. 

Meskipun Indonesia menunjukkan kekuatan pada aspek Labor dan Utility Services, kelemahan pada indikator seperti Business Insolvency dan Market Competition menghambat daya saing ekonomi nasional. 

Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2029, pemerintah perlu mempercepat reformasi melalui digitalisasi layanan publik, penyederhanaan regulasi, dan peningkatan kualitas layanan di seluruh daerah. 

Dengan komitmen kuat dan kolaborasi multipihak, Indonesia dapat memperbaiki iklim usaha dan menarik lebih banyak investasi, sehingga memperkuat posisinya sebagai salah satu kekuatan ekonomi di ASEAN dan global.

Daftar Pustaka  

- Hukumonline.com. (2025). World Bank B-Ready: Indonesia Dapat Skor Rendah Kepailitan Bisnis.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun