Mohon tunggu...
Indira
Indira Mohon Tunggu... Freelancer - -

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen Heart to Heart - kisah dua sahabat yang dapat bertelepati

23 Juni 2020   15:11 Diperbarui: 22 April 2021   20:47 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Namun, Edward tidak menyadari satu hal, yang sebenarnya paling penting. Saking seringnya pergi bersama Darren, Anas, dan Wilson, Edward tidak pernah lagi berbicara dengan Emilda. Setiap kali Emilda mengajaknya berbicara, Edward hanya menjawab singkat, lalu cepat-cepat pergi, karena menurutnya, Emilda sudah bukan teman yang asyik lagi.

***

Ed, bisa tolongin gue nggak?

Tolongin apa?

Gue bingung banget nih penerapan rumus anuitasnya. Bisa ajarin gue nggak nanti siang?  Kan udah ada sesi tutor.

Oh, ada emangnya, udah mulai?

Udah.

Eh, temen gue udah ada yang janjian duluan, gue nggak bisa deh. Udah, ya, Mil, gue lagi sibuk.

Emilda mengernyitkan dahi. Aneh, baru saja tahu ada kegiatan tutor. Sudah ada yang janjian duluan? Jawabannya sungguh tidak masuk akal. Semakin lama, Edward berubah menjadi semakin menyebalkan. Setiap kali Emilda membutuhkan bantuannya, Edward selalu saja mencari alasan yang terkadang juga tidak masuk akal. Tidak hanya sekali, dua kali. Edward benar-benar sudah tidak bertegur sapa lagi dengan Emilda. Semua telepatinya juga ia tak acuhkan. Emilda benar-benar hilang dari ingatannya.

***

24 Juni 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun