Mohon tunggu...
neneng salbiah
neneng salbiah Mohon Tunggu... Guru - Jika kamu ingin membaca satu cerita yang kamu mau, tapi belum ada yang menulisnya. maka kamulah yang harus menulisnya.

Apa yang kamu lihat itu adalah berita. apa yang kamu rasakan itu adalah puisi dan apa yang kamu khayalkan itu adalah fiksi. saya berharap pembaca tidak menghakimi tulisan-tulisan yang ada di blog ini. karena saya penulis pemula. belum pandai dalam menata ide pokok cerita dalam sebuah paragraf yang sempurna. Seorang ibu rumah tangga yang sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sepenggal Kisah yang Tertinggal

1 Maret 2024   14:41 Diperbarui: 1 Maret 2024   16:07 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertemuan Pertama di sebuah warung saat hujan (sumber Fhoto Bing Image kreator digital. Ai)

 

Sepenggal Kisah yang Tertinggal

 

Tidak biasanya Aku seperti ini, 10 menit... 20 menit...hingga 30 menit... tak satu kalimat pun tergores, aku terus memandangi layar laptop yang masih bersih. Imajinasi yang biasanya menari-nari ingin segera di tuangkan dalam kalimat-kalimat indah. Kini raib entah kemana.

Berkali-kali aku menghela nafas dalam, otakku seakan buntu. Kenangan itu masih disini, sepenggal kisah yang masih tertingal. Di hati yang kian hari kian sepi.

Rinai gerimis kian deras membasahi bumi, seorang pemuda mengenakan kardigan cokelat dan celana dengan warna senada berlari menuju warung sisi jalan, hanya berpayungkan sebuah maap bersampul biru.

"Permisi. Bu... numpang berteduh," ucapnya.

"Mangga, Mas silahkan?" ucap si ibu empunya warung dari balik dagangannya.

Saat gerimis mulai reda, aku membayar cemilan dan minuman yang kumakan sejak tadi menunggu hujan. "Wah ndak ada kembaliannya, Neng," ucap si ibu. Aku mulai mencari uang receh di tasku.

"Sudah, Bu... sekalian sama punya saya saja, jadi berapa," ucap pemuda yang tadi numpang berteduh di warung yang sama denganku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun