Rahayu melangkah masuk ke dalam kereta dengan hati yang hangat dan pikiran yang tenang. Pengalaman hari itu di Bandung, terutama kunjungan ke Stasiun
Gak semua orang paham sedalam apa. Trauma dan luka yang kamu rasain
Puisi kesembilan dari sembilan rincian judul puisi tentang Masa Depan, khususnya tentang Masa Depan yang Menjemput Pulang. Semoga bermanfaat.
Hari telah berlalu malampun tiba. Mari kita jemput dengan damai
Kepergiannya tanpa kabar. bertahun-tahun menanti. kini ia datang hanya menjemput luka.
DokpriMalam mingguku di siniSendiri di tepian jalan yang ramainya nggak pernah matiKuparkir mobil hatiBanyak pemuda yang nongki dan aku tak pedul
Sabar ya dik Reta abang akan datang menjemputmu ke rumah
Kisah Omjay kali ini tentang kegiatan para pedagang kaki lima di pagi yang sedang menjemput rezekinya.
Hari ini atau esok, Kematian itu sama saja, Terpenting engkau ikhlas dan tulus
Sekelebat cerpen ini dirangkai dengan cara yang sangat-sangat sederhana untuk menceritakan tentang Pada Awalnya Bejo (5). Semoga bermanfaat.
Sita anak yang baik dan sopan paman dan bibi sayang kepadanya
Aku Reranting Patah: Aku reranting patah berserak di setapak jalan kesah
Ayahku yg sangat gagah, sehat sentosa, kuat, selalu menerapkan hidup sehat harus tutup usia
Gerimis Hadir Menjemput Pagi... Ku nikmati gerimis pagi dengan hati yang terbuka dan lapang
Puisi pertama dari delapan rincian judul puisi tentang Sedang Apa, khususnya tentang Sedang Apa Kematian. Semoga bermanfaat.
Masih ada waktu merebut asa menjelang pagi menuju Tahun Baru 2023
Rejeki bukan hanya berupa harta benda, ilmu yang berarti dan bermanfaat bagi siswa dan siswi tentu lebih terasa dihati dapat berguna di kehidupannya.
Mentari pagi bersinar Jiwa ini harus segar. Dalam kehidupan kita selalu belajar
Puisi kedelapan dari sepuluh rincian judul puisi tentang Keindahan, khususnya tentang Keindahan Menjemput. Semoga bermanfaat.
Pagi ini ada berita lelayuSeorang ayah muda dipanggil yang Maha Kuasa