Mohon tunggu...
Indira
Indira Mohon Tunggu... Freelancer - -

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen Heart to Heart - kisah dua sahabat yang dapat bertelepati

23 Juni 2020   15:11 Diperbarui: 22 April 2021   20:47 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ada apa?

Nada suara Emilda terdengar ketus. Matanya menatap tajam lewat jendela kaca yang memisahkan mereka.

Gue mau bicara sama loe sebentar, boleh?

Bicara apa lagi? Loe butuh bantuan sekarang sampai nyari gue di bandara?

Sorry, Mil. Gue pengen banget bicara sama lu. Please.

Silakan bicara, sekarang. Gue harus masuk ke imigrasi sebentar lagi!

Ada yang harus gue jelasin ke loe, Mil. Gue minta maaf banget karena gue nggak pernah ada buat loe lagi. Gue egois, gue terlalu mikirin diri gue sendiri.

Egois aja loe bilang? Loe bilang loe nggak suka kalau orang lain selalu cari alasan saat loe butuh bantuan. Asal loe tahu aja, loe nggak pernah lagi bantuin gue, atau bahkan jawab message dari gue. Loe cuma bisa cari alasan doang.

Mil, sorry, gue bener-bener nggak sadar kalau gue udah begini sama loe.

Loe nggak usah sok minta maaf. Selama kita bertemen, loe cuma manfaatin gue, kan? Masuk tim basket gara-gara siapa? Gara-gara gue, kan? Loe kenal sama Kayla, Anas, Darren, Wilson, semuanya dari gue, kan? Loe bahkan bilang ke Darren kalau gue nggak cocok bertemen sama kalian?Nggak selevel katanya?Gue denger juga loe bilang gue belajar bahasa Jerman cuma buat pamer? Pathetic banget, ya? Udah bagus gue temenin loe pas loe nggak punya temen. Sampai punya temen pun gue ada buat loe. Aduh, bodoh banget sih gue.

Mil..., semua yang gue lakuin tiga bulan terakhir itu salah besar. Gue udah bener-bener ngecewain loe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun