Mohon tunggu...
Indira
Indira Mohon Tunggu... Freelancer - -

-

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen Heart to Heart - kisah dua sahabat yang dapat bertelepati

23 Juni 2020   15:11 Diperbarui: 22 April 2021   20:47 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dan loe baru sadar sekarang?

Mil, gue bener-bener sorry dengan semua hal bodoh yang udah gue lakuin.

Loe pikir itu cukup? Ed, loe nggak tahu rasanya kayak apa.

Mil, please maafin gue.

Tunggu, ini terakhir dan penting karena gue udah capek dengar penjelasan loe.

Loe tuh anak cowok paling banyak drama yang pernah gue temuin. Loe bilang loe bakal selalu ada buat temen loe. Loe bohong. Ed, loe sama aja kayak yang lain.

Em...

Emilda sudah tidak menjawab lagi. Ia memutuskan telepatinya dengan Edward. Edward hanya bisa menatap lesu dari luar kaca sambil menyaksikan Emilda pergi dan menghilang dari pandangannya beberapa saat kemudian.

Itu adalah kali terakhir Edward berbincang dengan Emilda. Emilda tidak pernah lagi membuka akses telepatinya. Edward duduk di salah satu kursi dekat pintu keberangkatan. Di tengah keramaian Bandara Internasional Soekarano-Hatta, dirinya hanya dapat terdiam. Menyesal pun tidak berguna, sahabatnya itu telah pergi dari kehidupannya dan meninggalkan lubang yang besar di hatinya. Edward memandang langit yang berubah kelabu seperti suasana hatinya sekarang.

Perbincangan singkat itu mengakhiri semuanya. Walaupun Emilda mungkin sudah tidak dapat mendengarnya lagi, Edward mengucapkan sesuatu yang selama ini ia tidak berani katakan pada Emilda sebelum ia pergi dari bandara.

I will always love you, my dearest friend...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun