"Apa yang kau temukan, Kilesa?" ujar Charles.
"Sebuah bukti kriminal, Charles. Tadinya ada satu bukti yang mengganjal dalam kasus ini. Kini ada dua."
Mahmud mengambil kamera dan mengecek gambar. "Dari foto -- foto ini? Apa itu? Lalu apa yang lainnya?"
Aku tersenyum penuh kepastian, "Aku diberkahi keberuntungan, Mahmud, Charles. Saudara sepupuku sakit buta warna parsial. Lebih tepatnya protanomali. Dan aku tahu bahwa ia berusaha mengatasi keadaannya dengan menggunakan lensa khusus. Kini, aku menemukan tipe lensa yang sama di kacamata yang digunakan oleh Udin Sengkala."
"Apa maksudmu?" tanya Mahmud.
"Beritahu tim kepolisian untuk menyegel rumah ini seluruhnya, juga tidak membiarkan kedua penghuninya untuk kabur, karena mereka sekarang bagaikan tikus dalam got. Mereka tidak bisa ke mana -- mana."
"Jadi..." Charles terperangah.
Aku memandang Charles dan tersenyum.
***
***
Cerita lainnya dapat disaksikan di sini.