Mohon tunggu...
Taufiq Sentana
Taufiq Sentana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan dan sosial budaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi pendidikan Islam. peneliti independen studi sosial-budaya dan kreativitas.menetap di Aceh Barat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepetik Senja

6 September 2022   18:31 Diperbarui: 6 September 2022   18:31 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dia telah terbiasa dengan senja. Sepetik saja, bagai ambang warna yang mengehempas jendela jiwa.

Hasrat dan gejolak telah mengendap, menjadi bayangan horizon di alis mata. Melengkung ke kaki tubuh. Menyusup ke lubuk malam. Menggores hitam dan kesangsian.

Kadang ia takut untuk hal hal yang belum dikenal. Namun lembaran lembaran telah mendahului pandangannya. 

Kini,  ia menyimpan sepetik senja itu. Di jantung waktunya. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun