Mohon tunggu...
Taufiq Agung Nugroho
Taufiq Agung Nugroho Mohon Tunggu... Asisten Peneliti

Seorang bapak-bapak berkumis pada umumnya yang kebetulan berprofesi sebagai Asisten Peneliti lepas di beberapa lembaga penelitian. Selain itu saya juga mengelola dan aktif menulis di blog mbahcarik.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Jam Waktu Tunggu

15 Mei 2025   11:12 Diperbarui: 15 Mei 2025   11:16 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cerpen, Pak Ngadenan sedang resah menunggu giliran berangkat Haji ditemani jam lantai di rumahnya (Sumber: Leonardo)

Dan untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, ia menyeduh teh manis.

Sore itu, ia duduk menghadap jam lantai. Waktu menunjukkan pukul lima. Dentang akan terdengar enam kali sebentar lagi.

Tapi sebelum suara logam itu muncul, ada suara lain dari luar rumah.

"Assalamu'alaikum, Bapak..."

Suara perempuan. Lembut, tapi penuh ragu.

Pak Ngadenan berdiri perlahan, membuka pintu depan. Di sana, berdiri seorang perempuan muda, dengan anak kecil menggenggam ujung bajunya.

Rambutnya terikat rapi, matanya sembab, dan tangannya membawa plastik berisi dua bungkus nasi.

"Sinta?" tanya Pak Ngadenan pelan, hampir tidak percaya.

Sinta mengangguk, dan mendekat sambil memeluknya erat. Lama. Diam.

Pak Ngadenan menutup mata, dan dalam diamnya, jam lantai berdentang.

Satu. Dua. Tiga...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun