Mohon tunggu...
Taufiq Agung Nugroho
Taufiq Agung Nugroho Mohon Tunggu... Asisten Peneliti

Seorang bapak-bapak berkumis pada umumnya yang kebetulan berprofesi sebagai Asisten Peneliti lepas di beberapa lembaga penelitian. Selain itu saya juga mengelola dan aktif menulis di blog mbahcarik.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Jam Waktu Tunggu

15 Mei 2025   11:12 Diperbarui: 15 Mei 2025   11:16 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cerpen, Pak Ngadenan sedang resah menunggu giliran berangkat Haji ditemani jam lantai di rumahnya (Sumber: Leonardo)

Dentang kesebelas menggema panjang.

Dentang keduabelas menyusul, seperti palu yang mengetuk sunyi.

Lalu, hening.

Pak Ngadenan membuka matanya. Memandang ke arah jendela, lalu ke jam itu. Tiba-tiba ia merasa jam itu berdetak lebih lambat. Atau mungkin detaknya memang selalu seperti itu. Ia saja yang makin jarang mendengarnya dengan utuh.

Malam semakin pekat. Angin berembus melalui sela dinding kayu, mengangkat sedikit taplak meja dan membuat tirai menggoyang pelan. Tapi Pak Ngadenan tak bergerak. Ia hanya menunggu. Entah apa.

Dan jam itu kembali berdentang.

Tiga kali.

Terlambat.

Atau mungkin... terlalu dini?

Suara dentang jam lantai itu tidak sekeras biasanya pagi ini. Entah karena benar lebih lirih, atau karena Pak Ngadenan kini mulai terbiasa. Ia terbangun sebelum dentang kelima, duduk di ranjangnya, menatap dinding yang retaknya seperti akar pohon tua.

Ia tidak lagi menghitung dentang dengan jari seperti dulu. Dentang-dentang itu sudah menyatu dengan waktu, seperti denyut nadi yang tidak perlu diperiksa, hanya perlu diterima.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun