Setiap orang punya "jam hidup" masing-masing.
Ada yang menikah di usia 23, ada yang baru menemukan jodoh di usia 39.
Ada yang sukses di usia muda, ada yang baru menemukan panggilan hidupnya setelah puluhan tahun.
Tidak ada yang salah.
Yang jadi masalah adalah ketika kamu mengukur hidupmu dengan arloji orang lain.
Kamu tidak lambat. Kamu hanya berjalan di waktu yang berbeda.
Kadang, Tuhan Melambatkanmu Karena Sayang
Bayangkan kamu sedang naik mobil menuruni bukit yang curam.
Jika terlalu cepat, kamu bisa tergelincir.
Maka Tuhan menekan pedal rem.
Membuatmu bertanya-tanya, "Kenapa tidak bisa lebih cepat?"
Padahal, Dia tahu:
Kalau tidak dilambatkan, kamu akan jatuh lebih keras.
Jadi, kalau kamu hari ini merasa lambat, tidak apa-apa.
Mungkin kamu sedang dibentuk lebih kokoh.
Mungkin kamu sedang dilatih lebih sabar.
Dan mungkin, kamu sedang dijauhkan dari kejatuhan yang tak akan mampu kamu tanggung saat ini.
Kamu merasa lambat, padahal Tuhan sedang melambatkanmu... agar kamu tidak jatuh lebih keras.
Dan kelak, kamu akan bersyukur untuk semua proses yang terasa pelan hari ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI