Mohon tunggu...
TASYA ANANTA
TASYA ANANTA Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menulis adalah caraku merawat apa yang tak sempat terucap. Setiap kata adalah cara bertahan, setiap tulisan lahir dari proses berdamai. Tak semua tulisan ingin dimengerti, tapi jika kamu membacanya dan merasa ada yang tersampaikan, tolong tinggalkan jejak. Agar aku tahu, sunyi ini tak sepenuhnya sepi. Dan aku bisa tetap waras–setidaknya untuk diriku sendiri. Hi! Namaku Tasya Ananta, aku lebih senang dipanggil Asya. Si anak tengah yang sedang berjuang untuk mencapai garis finish-nya. Fighthing! ~with love Panda🤍🐼

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jarak yang Merawat Kita

5 September 2025   21:24 Diperbarui: 5 September 2025   21:24 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: https://pin.it/19OyTijTK

Rindu ini tak pernah memilih jalan,

ia mengetuk dadaku seperti angin dini hari,

dinginnya sama dengan sepi yang kau tahu.

Kau berkata:

kepergian ayah tidak mewarisimu beban,

melainkan kekuatan yang menegakkan langkahmu.

Dan aku, diam-diam mengaku pada malam,

bahwa sedikit daya yang kumiliki

pernah tumbuh dari hadirnya dirimu.

Ada rahasia yang tak pernah sempat tiba padamu,

sebab aku meragu,

jika kubuka, engkau justru menjauh.

Maka kubiarkan ia mengendap,

menjadi nyeri yang kurawat dalam sunyi.

Ingatkah engkau,

ketika aku nyaris kehilangan arah,

saat suaraku dirampas tangan ibuku sendiri?

Dengan teduh kau berujar:

"tinggalkan saja, tak perlu peduli."

Ah, andai kau tahu,

yang harus kutinggalkan

adalah rahim yang melahirkanku.

Kini aku mengerti,

jarak adalah cara luka menemukan jeda.

Meski semakin perih, ia mengajariku sabar.

Seperti hujan yang jatuh berulang kali

agar bumi kembali hidup.

Dan meski jarak membentangkan sunyi,

aku bersyukur mengenalmu.

Karenamu, aku tidak menyerah pada sore itu.

Karenamu, aku masih berani menyapa pagi.

Karenamu, aku bertahan sampai detik ini.

Maka bila esok kita berjumpa,

izinkan aku

menjadi teman terbaikmu--

dengan seluruh ketulusan

yang tak pernah selesai kusembunyikan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun