TEPAT hari ini, pada tanggal 2 Juni 1897, Tan Malaka lahir di Tanah Minang dengan nama kecil Sutan Ibrahim. Ia mendapatkan gelar semi bangsa
Di antara para Pahlawan Kemerdekaan Nasional (SK Presiden RI No 53/ 1963) ada satu nama yang hingga kini terkesan misterius, namanya jarang sekali di
Ini bukan soal jembatan Suramadu sebagai jembatan terpanjang di Indonesia. Jembatan ini menghubungkan pulau Jawa dan pulau Madura membentang di selat
BAGI mahasiswa ilmu sosial atau kalangan yang tertarik dengan isu-isu sosial, Tan Malaka bukanlah nama yang asing di benak mereka. Kenapa? KareNa seti
serikatnews.comTan Malaka, sosok legendaris dalam perjalanan sejarah kemerdekaan Indonesia. Merancang bentuk negara, sementara yang lain masih berpiki
Buku ini ditulis berdasarkan sebah metode penelitian dengan langkah-langkah ilmiah, yaitu: tahapan heuristik, verifikasi,interpretasi, dan historiogr
Pernahkah Anda membaca buku Aksi Massa? Atau mungkin pernah mendengar judul bukunya saja? Aksi Massa adalah buku strategi perjuangan yang ditulis
Judul : Aksi MassaPenulis: Tan MalakaPenerbit : Narasi YogyakartaTahun : 2013 (Cetakan Pertama)Tebal : 148 HalISBN: 979-168-335-7Yang menarik dari ban
Seharian tadi kita bisa mengendus semerbak bau pahlawan. Ibu-ibu berkonde dengan giat-giat produktifnya, warta-kabar di teve, atau keriuhan di media s
Namanya tidak setenar Soekarno ataupun Hatta. Banyak anak bangsa yang tidak mengenalnya. Kran informasi yang disaring Orde Baru hamper saja melenyapka
Lebih dari separuh hidupmuKau habiskan sebagai "Pelarian"Diburu dan ditangkap, lalu dibuangDikurung dari penjara ke penjaraBerjuang demi dan untuk rak
Beberapa waktu lalu, saya jalan-jalan ke sebuah toko buku. Di satu rak, saya menyaksikan Madilog masuk dalam daftar 100 buku yang berpengaruh dan berk
Anda hebat, jika kalimat ini pernah muncul dalam benak anda, ketika melihat beberapa fenomena di negeri ini."Mengapa ada orang orang macam PKI, atau K
Kali ini, saya mau mengulas secara singkat novel Tan: Gerilya Bawah Tanah, sekuel Tan: Sebuah Novel yang ditulis oleh Hendri Teja. Novel setebal 507 h
Seri Jyestha, si Penjelajah Ruang-Waktu12 November 1948. Jyestha harusnya berada di Yogyakarta, mendengarkan Tan Malaka menyampaikan "Uraian Mendadak'
Bagi kita, yang tumbuh di alam demokrasi trias politica, gagasan ini sulit dicerna. Indonesia tidak punya MPR/DPR/DPD? Pasti muncul kediktatoran. Lha,
Setelah lama saya tunggu-tunggu akhirnya novel ini terbit juga. Agak kecewa sebenarnya, karena jarak dengan jilid I-nya hampir 1,5 tahun (lama amat ya
Salam perjuangan, Hidup Mahasiswa!. Terlontarlah sebuah diksi yang sering menjadi stimulus pembukaan disaat forum formal maupun informal di sekitaran
Minggu lalu di Gereja tempat saya beribadah, sang Pendeta mengambil tema tentang ulang tahun Indonesia. Dalam khotbahnya sang Pendeta berbicara sepert
Bulan Agustus tak lantas hanya berpaku pada Proklamator Soekarno-Hatta toh? Sosok Tan Malaka juga merupakan salah satu tokoh Revolusi Agustus silam. B