Perkembangan kota di Indonesia selalu menghadirkan paradoks. Di balik geliat ekonomi, modernisasi, dan pertumbuhan pendidikan, masih terdapat kawasan-
Permasalahan perumahan di Indonesia meliputi stok terbatas, urbanisasi, ketimpangan distribusi, harga tinggi, dan permukiman kumuh berisiko kesehatan.
Permukiman kumuh di perkotaan memerlukan solusi holistik melibatkan legalitas, infrastruktur, ekonomi, partisipasi, dan tata ruang inklusif.
Dampak negatif permukiman kumuh dan liar: kesehatan buruk, bencana, kriminalitas, kemiskinan, lingkungan tercemar, stigma, konflik sosial
Fenomena permukiman kumuh di Indonesia dipicu urbanisasi cepat, pendapatan rendah, kebijakan tata ruang lemah, dan keterbatasan akses perumahan layak.
Kota kita terus tumbuh tinggi, tapi masih banyak warganya tinggal di tempat yang tak layak. Apakah ini yang disebut kemajuan?
Permukiman kumuh akibat kemiskinan, urbanisasi cepat, rendahnya SDM, dan ketimpangan pembangunan; solusinya hunian terjangkau dan tata kelola terpadu.
Bagaimana Surabaya berhasil mengubah kawasan kumuh menjadi lingkungan yang inklusif, aman, dan berkelanjutan?
Kota yang berkelanjutan bukan hanya soal trotoar lebar, taman indah, atau teknologi canggih, tetapi tentang menjamin hak dasar dan martabat warga
Urbanisasi dan kemiskinan bukan sekadar isu, keduanya adalah benih lahirnya permukiman kumuh di jantung Surabaya. Bagaimana ini bisa terjadi?
Penjualan tanah kavling di desa perbatasan kota dapat merusak tata kota, meningkatkan kepadatan, dan menyebabkan masalah infrastruktur serta lingkunga
Kemiskinan di Balik Kemegahan Kota: Mengungkap Fakta Permukiman Kumuh di Kenjeran
Upaya Penanggulangan Permukiman Kumuh di Probolinggo
Lingkungan kumuh menjadi isu yang disoroti, apakah masalah ini akan mengalami keberlanjutan seiring perkembangan zaman di Surabaya?
Di balik gemerlap gedung pencakar langit dan hiruk pikuk kota besar, kawasan kumuh berdiri sebagai pengingat yang kontras: kemiskinan hidup berdamping
Tantangan permukiman kumuh: Pada tahun 2019,persentase luasan permukiman kumuh meningkat secara signifikan dari tahun sebelumnya.
Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia maka kepadatan penduduknya pun semakin meningkat setiap tahunnya.
Kekumuhan yang terjadi di wilayah adalah menjadi tanggung jawab bersama yang harus diintervensi melalui kolaborasi multi pihak
CAP sebagai dokumen perencanaan yang dihasilkan dari serangkaian kegiatan identifikasi langsung bersama masyarakat
Sosialisasi terhadap program menjadi salah satu kunci keberhasilan