Kael terhuyung di sepanjang tebing hutan Eldrith, tubuhnya penuh luka bakar sihir. Setiap langkah adalah rasa sakit, tapi setiap denyut jantung mengingatkannya: ia masih hidup. Dan lebih dari itu---ia telah menyentuh bentuk sihir yang bahkan para Arkimagus tidak pahami.
Saat malam turun, ia berlindung di sebuah gua sempit berlumut. Ia membuka Grimoire Lorven dan menempelkan artefak prisma gelap yang ia rebut dari Biara Corvalis.
Prisma itu menyatu dengan halaman tertentu. Huruf-huruf tua menyala, dan bagian baru terbuka:
"Sihir Tanpa Bayangan: bentuk murni dari kehendak. Tak datang dari terang, tak lahir dari gelap. Ia muncul dari kehampaan dan menciptakan ulang realitas."
Kael menatap kata-kata itu dengan napas berat.
Sihir tanpa bayangan... sihir yang tidak memantulkan cahaya ataupun menghasilkan bayangan, karena ia tidak berasal dari dunia ini.
Ia mencoba mengucapkan mantranya.
 "Ex Nihil Verum..."
Sekelilingnya bergetar. Api unggun kecil di dekatnya padam tanpa suara. Udara mengeras. Batu-batu di dinding gua membentuk pola spiral sendiri---tanpa disentuh. Tapi anehnya, tubuh Kael tidak kelelahan seperti saat ia memakai sihir biasa.