Mohon tunggu...
Aidhil Pratama
Aidhil Pratama Mohon Tunggu... ASN | Narablog

Minat pada Humaniora, Kebijakan Publik, Digital Marketing dan AI. Domisili Makassar.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

AI Mendengarkan Tanpa Menghakimi, Tapi Harganya Privasi Anda

19 Agustus 2025   13:00 Diperbarui: 15 Agustus 2025   21:46 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bilang Tolong dan Terima Kasih ke ChatGPT Bikin OpenAI Rugi Jutaan Dollar.(Kompas.com/Retia Kartika Dewi)

Orang-orang mulai sering curhat pada AI. Mereka berbagi perasaan dan masalah pribadi. 

Kecerdasan buatan menjadi teman bicara baru. Awalnya, ini tampak solusi yang bagus. 

AI selalu ada dan tidak menghakimi. Ia juga memberi jawaban dengan cepat. 

Fenomena ini memang benar-benar nyata. Terutama di kalangan anak-anak muda. 

Mereka lebih nyaman memakai teknologi. Ini menurut (Channel News Asia, 2024).

Banyak yang merasa nyaman dengan cara ini. Mereka merasa didengarkan tanpa dihakimi. 

Beberapa orang mengaku mendapat solusi praktis. Misalnya saat menyelesaikan pertengkaran dengan pasangan. 

Nasihat dari AI terasa masuk akal. Nasihatnya juga bisa langsung untuk dicoba. 

Namun, para ahli mengingatkan bahaya tersembunyi. Curhat pada AI bisa berisiko besar. 

Sebab, AI tidak terlatih secara klinis. Ini bisa memperburuk kondisi kesehatan mental. 

AI tak paham nuansa psikologis manusia. Peringatan ini datang dari (Detik.com, 2024).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun