Â
"Waw! Mantap! Ibu juga suka memakai perhiasan emas yang ada di rumah?" tanyaku sembari menyeruput es cappuchino.
Â
 Bu Nia menggelengkan kepala dengan sedih. "Tetangga tak suka jika Ibu memakainya. Mereka berkata Ibu riya!" Sahut Bu Nia sembari mencibir. "Padahal mereka saja yang iri hati. Sirik tanda tak mampu."
Â
 Aku tertawa. "Tak usah dipedulikan, Bu. Hanya hati-hati saja dengan pencuri."
Â
 "Tenang saja. Warga sekitar warung ini merupakan keluarga besar Ibu. Jika ada pencuri, Ibu tinggal teriak. Mereka pasti akan menyerbu si pencuri."
Â
 "Berapa harga minumannya, Bu?"
Â