Mohon tunggu...
sisca wiryawan
sisca wiryawan Mohon Tunggu... freelancer

Penulis Cerpen "Astaga! KKN di Desa Legok" dalam buku KKN Creator (2024). Fokus cerpen dan story telling. Skill business analyst, SMEs, green productivity, and sustainability. Kolaborasi, kontak ke wiryawansisca@gmail.com yang ingin dianalisis laporan keuangan, dll e-mail saja bahan2nya.dah biasa kerja remote. trims bnyk

Selanjutnya

Tutup

Horor

Misteri Rumah Gadai, Bab 25 (Si Qarin)

11 Mei 2025   23:36 Diperbarui: 11 Mei 2025   23:36 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber: pixabay.

Ibu pun terperangah. "Denis, ini benar-benar kau?" Bahkan, ia mengusap wajah suaminya. "Bukankah tadi kau muntah darah dan sekarat?"

 

 Bapak menepis tangan istrinya dengan kasar. "Kau bicara omong kosong apa? Kau ingin aku sekarat dan lekas mati agar kau bisa menjadi janda dan menikah lagi? Dasar perempuan pikun tak tahu diri!"

 

 Dengan hentakan kaki sekeras mungkin, Bapak pun berlalu sembari membawa ember hijaunya. Ibu pun hanya terpana, memandang punggung Bapak yang menjauh.

***

 "Begitulah kejadian-kejadian mistis yang menimpa Ibu. Kau percaya perkataan Ibu?"

 

 Aku menganggukkan kepala. "Dulu aku tak percaya takhayul dan roh halus. Tapi sejak mengalami kejadian-kejadian janggal di sini, aku percaya adanya dunia lain."

 

 "Ibu sungguh-sungguh ingin kita pindah sesegera mungkin dari rumah gadai ini. Qarin yang menyerupai Bapak, membuat perasaan Ibu tak enak."           

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun