Mohon tunggu...
Sholahuddin Athoillah
Sholahuddin Athoillah Mohon Tunggu... Guru SMP Negeri 7 Mojokerto

Saya seorang guru di SMP Negeri 7 Mojokerto

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Sarintul dalam Pembelajaran Mendalam

3 September 2025   14:41 Diperbarui: 3 September 2025   14:39 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami pun menulis refleksi, aku bahagia ingin rasanya menyegerakan satu minggu kedepan, aku ingin segera belajar lagi dengan pak Hari dan kawan-kawan. Ada oleh-oleh dari pak Hari, 5 artikel tadi telah dikirim ke grup WA kelas untuk dibaca Kembali lengkap dengan foto-foto keceriaan hari ini. 5 foto masing-masing kelompok dengan pak Hari di tengah, tepat di sebelahku. Nilai A, untuk the Pinky generation. Terimakasih pak Hari.

Bag. 4 Tentang pengalaman belajar ke 2: Mengaplikasi

Joint Construction of the Text (JCOT)

Selanjutnya,

Hari ini cuaca agak mendung, andaikan saja pulang pagi lalu tidur di rumah seharian, mungkin menyenangkan. Tapi tidak untuk kelas kami, suasana berubah jadi hangat saat icebreaking dimulai; bermain tebak-tebakan, spontan semua ketawa lepas. Kali ini aku sempat bertanya, pak mengapa 5 artikel yang kita bahas itu isinya berbeda-beda, mengapa tidak disamakan saja tentang sejarah Borobudur saja misalkan. “pinter sekali pertanyaanmu nduk, dunia ini hanya berisi perspektif saja, melihat kebenaran itu bisa dari banyak sisi. Maka perbanyaklah cara pandang dalam dalam menyikapi satu hal agar kamu bijak dalam kehidupan.”

Lalu ia menyontohkan dengan buah apel yang dibawanya, bisa jadi seseorang mengambil kebenaran dari warnanya, rasanya, bertanya, atau bahkan harganya. Semua benar, asal bisa dipertanggungjawabkan. Sama dengan teks berita ini, semua yang ditulis adalah perspektif kebenaran yang bisa dibuktikan. Mari bapak ajak kamu hari ini mempelajari kebenaran tentang artikel yang bapak tulis tentang situs bersejarah di kota Yogyakarta. Bapak seperti kamu, penuh rasa ingin tahu, bapak membaca, menggali informasi, lalu bapak tulis. Mari berdiskusi bersama.

Pak maaf, saya menemukan informasi yang tidak sama di artikel yang bapak tulis dengan yang saya baca minggu lalu. Bapak menyebutkan tahun pemugaran candi Borobudur oleh UNESCO tahun 1907-1911, padahal menurut yang saya dapatkan itu tahun pemugaran oleh Van Erp, justru UNESCO tahun 1973-1983. Pak Hari menghampiri saya, berkaca-kaca matanya seraya menyampaikan terimakasih nak, sungguh aku tidak pernah mendapati murid yang secerdas kamu, terimakasih koreksinya. Datanglah kerumah, ada sebuah buku yang ingin kuberikan kepadamu sebagai rasa syukurku atas karunia Tuhan hari ini; tetaplah membaca.

Lalu kami diminta duduk sesuai kelompok seperti minggu lalu. Diberikannya sebuah kertas yang berisi infografis yang tak ada isinya, kemudian ia serahkan juga kertas hasil tes di awal pertemuan; ia lingkari nomor soal sesuai angka kelompok. Ia minta supaya dibuat ringkasan atas semua jawaban anggota di soal nomor 3, kelompokku. Demikian seluruh kelompok melakukan hal yang sama sampai kemudian pak guru mengajari kami menyusun kalimat demi kalimat, menyadur kalimatnya, memastikan satu demi satu mudah dipahami oleh pembaca. Satu per satu anggota kelompok membaca ulang hasil kerja tim untuk setiap kalimat dalam infografis, akhirnya kami siap menuliskannya dalam teks utuh lengkap dengan judulnya: Relief kehidupan dalam Candi Borobudur by the pinky generation.

Ia hampiri satu demi satu kelompok, ia beri koreksi, masukan dan satu kalimat ini: “kalian hebat. Mampukah kalian menulis sendiri.” Kami siap …..

 

Independent Construction of Text (ICOT)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun