Satu hal lagi, beliau selalu titip pesan di akhir pelajaran. Sekedar untuk menyampaikan topik apa yang akan dipelajari minggu depan. “Nak, kalau kau ada sempat, coba baca di perpustakaan tentang Candi Borobudur ya, kalau kau sempat ke pasar sama ibumu, kau coba lanjutkan naik angkot ke arah selatan, sempatkan beberapa menit untuk ambil foto disana, coba lihat reliefnya dan apa saja yang ada disana. Tahu tidak, Ada yang beda loh”. Waduh, ngapain lagi ini kira-kira ya, ujarku dalam lirih.
Sejujurnya, aku penasaran dengan titipan pak guru, ya aku anak baru di kampung ini. Namun kalau sekedar ke Borobudur ya sudah ratusan kali aku lewat di depannya. Nih ya, aku jalan di depannya, mau pulang. Tak ada yang beda kok, ya gini-gini saja.
Usai makan malam kudekati mama. “Ma, pak Hari suruh lihat-lihat Borobudur, katanya ada yang beda. Apa ya?”, ya mana kutau, sahutnya sambil lanjut pantengin sinetron kesayangannya.
Apa yang beda??
Kalimat itu buatku gusar semalaman. Mungkin HP ini solusinya, gassskan google. scroll sana sini, nemu itu sejarah lengkapnya. Buka youtube, kali ini bejibun video vlog content creator, dan tiktok. Entah berapa lama lagi waktu yang akan kuhabiskan sekedar nemu jawaban apa yang beda. Jam 23.00 WIB, saatnya sudahi rasa ingin tahu ini. Besok masih ada hari dan aku tak mau kehabisan energi belajar setelahnya.
Saat bel istirahat berteriak, aku lari sekencang-kencangnya menuju perpustakaan. “mbak, dimana buku tentang Borobudur, cepat mbak, otakku sudah ndak tahan lagi” sabar dek, lihat rak pojok kiri, ada papan nama bertuliskan sejarah nah tepat di baris kedua setelah deret ensiklopedia, cari disana. Ketemu, kubaca, kubandingkan semua informasi tadi malam itu. Kutemu kenali semua informasi lengkap sudah kupikir.
Dan pak Hari lewat tuh, pak..pak…pak Hari, saya mau tanya, maksud pertanyaan bapak kemarin di kelas apa? ”Rahasia” jawabnya dengan senyum, lanjutkan literasimu. Alamakk… ketemu pak guru ini masih kurang 3 hari lagi. Gimana ini, lanjut sajalah. kini giliran ensikopedia, habis kau setelah ini.
Dering notifikasi grup WA, ada pesan dari pak Hari. “Anak-anak, hari ini bapak melihat seorang siswa teladan membaca di perpustakaan dengan penuh antusias bertanya sebuah rahasia jawaban pertanyaan bapak kala itu. Bersiaplah untuk bertemu dengan bapak dua hari lagi untuk saling bertemu rasa dan berbagi pengetahuan tentang Rahasia Borobudur. Agar kamu memiliki pengetahuan yang lengkap atas karunia bangsamu, setelah itu mari kita buat tulisan-tulisan yang menginspirasi dunia tentangnya. Biarkan dunia tahu Indonesia punya keajaiban ini”.
Aku siap bapak, adakah perbekalan ilmu yang harus kusiapkan untuk diskusi depan? Dan aku sangat percaya diri dan tak sabar menunggu bertemu dengan bapak di kelas nanti –
Hari yang dinanti
Nah dia datang, alhamdulillah. Kali ini beliau bawa kabel roll, dia keluarkan isi tas hitam itu, LCD. Ia sibuk pasang ini itu, kusempatkan bantu beberapa kali. Dan ya ia mulai dengan salam hasnya, Assalamualaikum anak-anak hebat Indonesia, siap belajar Bahasa Indonesia hari ini? Coba lihat di depan, bapak punya 5 kartu; 1 kartu berisi 1 soal yang berbeda setiap kartu semua tentang Borobudur. Tuliskan dengan singkat di bukumu, bapak yakin setiap kalian pasti punya jawaban yang berbeda-beda. Ingat setiap dari kita punya perbekalan pengetahuan masing-masing. Dengan PD nya kutulis semua jawabanku, tak terasa dua halaman lebih ludes, dan masih harus kutulis dengan semangat satu soal terakhir, “Apa yang bisa engkau ceritakan tantang relief Borobudur..” pertanyaan yang sangat mudah bagiku, sayang waktu yang diberikan hanya tersisa 5 menit lagi. Agaknya tak cukup untukku menuliskan semuanya.