Mohon tunggu...
sefiaage
sefiaage Mohon Tunggu... Lainnya - Blog

...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku Layak

24 Februari 2021   19:46 Diperbarui: 24 Februari 2021   20:06 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Aku benar-benar tidak fokus pada situasi dan kondisi sekitarku. Yang aku pikirkan hanya untuk segera sampai sekolah dengan cepat, setidaknya waktu telatku tidak terlalu banyak agar hukuman yang aku dapat tidak berlipat-lipat. Ini kali pertamaku telat sesiang ini. Sebelumnya juga aku pernah kesiangan tapi masih dibawah jam tujuh pagi saat gebang sekolah belum tertutup sepenuhnya dan tidak terkena hukuman.

Hukuman jika telat di gerbang sekolahku yaitu squatt jump untuk perempuan dan push-up untuk laki-laki, belum lagi jika saat telat lalu masuk ke kelas sudah ada guru yang mengajar masuk akan ada hukuman lagi dari guru mata pelajaran tersebut. Aku benar-benar gelisah sepanjang perjalanan ke sekolah waktu sudah menunjukkan pukul 07.10 dan aku masih di kendaraan umum.

Akhirnya aku sampai di pemberhentian ku setiap hari. Aku tergesa-gesa mengambil uang untuk ongkos yang ada di saku rok ku. Aku sangat gelisah dan tidak fokus lagi tatapanku lurus ke depan ke arah sekolahku tanpa melihat dulu kondisi jalanan dan sekitar aku langsung jalan menyebrang.

Ketidak fokusanku tersadar oleh suara klakson motor dan mobil yang bunyi bersamaan dengan sangat kencang dan aku terjatuh saat menghindar dari motor di depanku yang sedang jalan. Motor tersebut juga menghindari aku yang jalan menyebrang begitu saja secara tiba-tiba. Motor tersebut menghindar agar tidak menabrakku tapi jadi menbrak mobil di depannya yang berlawanan arah.

Seketika pikiranku untuk segera sampai sekolah pun hilang. Pikiranku seketika kosong dan aku sangat terkejut, banyak orang yang menghampiri kami. Orang-orang langsung menepikan kami termasuk mobil yang tertabrak. Orang-orang yang membantu kami adalah warga sekitar yang juga seang beraktivitas dengan kegiatannya masing-masing.

Mereka menenangkan kami semua, memberi kami minum air hangat dan memberi pertolongan pertama pada pengendara motor yang terluka ringan. Pikiranku baru tersadar kembali dan aku panik juga ingin menangis. Apa yang harus aku lakukan? Bukan hanya pengendara motor yang menghindar agar tidak menabrakku luka-luka, tapi kendaraan motor dan mobil yang tidak sengaja tabrakkan karena kesalahanku juga rusak-rusak dan penyok.

Salah satu warga yang melihat keadaan kami cukup tenang membawa kami ke sekolah untuk menyelesaikan masalah ini dengan orang tuaku agar sekolah dapat menghubungi ibuku. Sampai di depansekolah pak satpam yang melihatku menyapaku

"loh Sasha, bapak kira kamu tidak masuk sekolah dari bapak datang sampai bapak menutup gerbang sekolah bapak tidak melihatmu jadi kamu terlambat?"

"i.. iya pp..pak." jawabku sambil gemetar karena gelisah, panik, takut semua menjadi satu.

Salah satu warga yang membawa kami ke sekolah bernama pak Musab menjelaskan kepada pak satpam

"pak ada jadi tadi ada suatu kejadian dan siswi ini terlibat, jadi saya sebagai saksi kejadian tersebut membawa mereka ke sekolah ini agar pihak sekolah dapat menghubungi orang tua dari siswi ini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun