Mohon tunggu...
sefiaage
sefiaage Mohon Tunggu... Lainnya - Blog

...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku Layak

24 Februari 2021   19:46 Diperbarui: 24 Februari 2021   20:06 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Ibuku yang sedang asik dengan telepon genggamnya mengabaikanku. Lalu aku panggil sekali lagi

"ibu?" baru ibuku menjawab "yaa besok saja daripada telat nanti ibu harus datang ke sekolah kamu. Ibu sibuk tidak ada waktu."

"oh ya baiklah" jawabku

"yasudah nih Rp.350.000; hati-hati simpan dengan baik dan jangan lupa besok bayarkan. Nanti tanggal 20 di perusahaan ibu akan ada acara besar, kerjasama dengan perusahaan lain dan ibu mempresentasikan tentang persahaan kerja ibu agar klien semakin yakin untuk bekerja sama"

"iya, semoga lancar ya bu." Jawabku lalu langsung aku kamarku.

Sebenarnya aku sudah cukup terbiasa dengan situasi ini. Dan aku juga tidak mau terlalu memprotes soal ibuku yang selalu asik degan telepon genggamnya atau alat karaoke kecilnya diwaktu senggang ibuku. Aku memaklumi jika ibuku begitu karena Ia telah lelah bekerja untuk menghidupi aku juga.

Ibuku menjadi orang tua tunggal sejak aku usia tujuh tahun. Ibuku bekerja sebagai karyawan di suatu perusahaan swasta tapi karena ibuku memiliki beberapa keahlian lebih jadi ibuku sering mengambil pekerjaan sampingan yang dibutuhkan perusahaan untuk mendapat uang bonus.

***

Tidak tahu mimpi buruk apa yang telah menimpaku. Tidak biasanya aku bangun kesiangan seperti ini, pukul 06.40 aku melihat jam di kamarku saat aku membuka mata dari tidurku. Aku sudah yakin aku pasti terlambat ke sekolah. Pukul 07.00 gerbang sekolah akan ditutup aku hanya memiliki waktu 20 menit untuk bersiap diri dan perjalanan ke sekolah.

Aku mandi dengan sangat terburu-buru tapi untungnya aku terbiasa menyiapkan segala keperluan yang harus kubawa untuk pagi berangkat sekolah itu dari malam. Jadi tidak ada yang tertinggal saat kondisi pagiku kesiangan seperti ini. Termasuk uang untuk bayar sekolahku aku simpan di saku jaketku.

Aku segera berangkat ke sekolah dengan terburu-buru di waktu yang menunjukkan pukul 06.51 aku masih berjalan kaki ke jalan akses angkuta umum. Setiap hari ibuku sudah berangkat dari pukul lima pagi dengan terburu-buru karena jarak dari rumah ke tempat kerjanya cukup jauh ditambah dengan kondisi macetnya jalanan di pagi hari karena semua kegiatan dimulai, jadi ibuku selalu berangkat lebih pagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun