Mohon tunggu...
sefiaage
sefiaage Mohon Tunggu... Lainnya - Blog

...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku Layak

24 Februari 2021   19:46 Diperbarui: 24 Februari 2021   20:06 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Di kelas Selfhy menanyakan keadaanku dan bagaimana yang terjadi setelah ibuku pulang. Aku menceritakannya pada Selfhy, ia terus menyemangatiku dan menawarkan diri saat aku butuh bantuan. Ia memintaku untuk selalu bilang padanya jika aku tertimpa masalah, ia tidak ingin aku sendirian menyelesaikan jika ada masalah yang harus aku hadapi.

Untuk uang sekolah yang hilang aku menggantinya dengan uang simpananku yang ada Rp.100.000; karena masih kurang aku mengumpulkan uang dari uang bekalku sisa ongkos kendaraan umum dan uang kas kelas tetapi sampai sekarang sudah tanggal 15 batas pembayaran bulanan sekolah dari uang bekalku baru terkumpul Rp.40.000; totalnya sekarang baru terkumpul Rp.140.000; masih kurang Rp.210.000; lagi.

Bagaimana aku dapat mengumpulkan uang sebanyak itu dalam waktu cepat. Uang bekalku sisa dari ongkos dan membayar kas kelas Rp.5.000; per hari. Butuh waktu lama untuk dapat uang kurangnya. Akhirnya aku menceritakan hal ini pada Selfhy dan aku menanyakan padanya bisakah aku bekerja pada ibunya di toko kue ibunya.

Sepulang sekolah aku dan Selfhy ke toko kue ibunya untuk aku meminta pekerjaan karena aku butuh uang untuk melunasi sisa kurangnya untuk bayar uang sekolahku sebesar Rp.210.000; aku dapatkan dengan aku bekerja 5 hari. Akhirnya ibu Selfhy mengizinkan aku bekerja di bagian mengantarkan pesanan kue. Aku bekerja sama dengan karyawannya seorang laki-laki yang mengendarai motor dan aku bertugas memegang kuenya agar tidak rusak.

Sampai di hari ke empat aku bekerja yaitu tangal 19, besok hari terakhir aku bekerja dan mendapatkan uangnya untuk aku bayar uang sekolah. Sampai di rumah ternyata ibuku tidak biasanya sudah ada di rumah. Aku tidak tahu ada apa lagi yang membuat ibuku menatapku sinis.

"bagus kamu setiap pulang sekolah pacaran. Jadi seperti ini kamu jika ibu pulang malam." Ibu tiba-tiba bicara padaku

"aku tidak punya pacar bu, dan aku tidak pacaran." Jawabku.

"kamu pikir ibu tidak tahu? Ibu melihat sendiri setiap setelah jam pulang sekolah kamu, kamu berboncengan dengan laki-laki yang lebih dewasa darimu! Memangnya kamu sudah pintar di sekolah? Sudah merasa paling cantik kamu ya pacaran setiap hari begitu?!" ibuku marah padaku. Lalu ibu meninggalkanku ke kamarnya, akupun masuk kamar dan berbenah diri.

***

Pulang sekolah hari ini tanggal 20 hari terakhir aku bekerja di toko kue ibunya Selfhy, setelah itu aku akan dapat uangnya untuk membayar uang sekolahku bulan ini. Tapi sayang ternyata pihak sekolah lebih dulu menghubungi ibuku yang sedang berada di acara penting perusahaannya tempat ibuku bekerja dan memberi teguran untuk segera membayarkan uang bayaran bulanan sekolahku.

Sekolah telah menegurku di tanggal 18 untuk mengingatkan pada orang tuaku agar segera membayarnya. Tapi aku tidak bilang pada ibuku karena memang uangnya telah ibu berikan padaku tapi aku menghilangkannya. Aku juga akan menggantikannya jadi aku tidak bilang pada ibuku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun