Di kegelapan hatiku kalut. Dengan jejak yang semrawut. Ingin hatiku menangis pilu, tetapi tak ada yang keluar dari netraku.
Kupikir jika tapak terus melangkah, Tuhan mungkin mengilham arah. Namun aku disini, terhenti. Karena tak peduli seberapa jauh, sepertinya labuhmu enggan melepas sauh.Â
Ah, sakit sekali...
Ku hambakan diriku, memanjat doa di sepertiga malammu. Tetapi, mengapa rasanya hanya gelap yang mendengarku?
Haruskah kupalingkan wajah dari sujudku? Sepertinya kata menjauh mulai menggerogoti akalku.Â
Siapa tahu dengan begitu, semestamu mungkin menimbangku.
Tuhan, tolong maafkan aku. Lelahku tampaknya tak berarti apa-apa bagimu.Â
saniangbaka, 22 Mei '25
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI