"Kata orangtuamu, nanti beliau datang 10 menit la..."
"Di luar dugaan!" aku melihat ibu dari Dewa yang datang mengendarai sepeda motor. Dewa langsung berlari meninggalkanku. Maklum, namanya juga darurat, harus segera diganti.
"Dewa, akhir-akhir ini, kamu main dengan perempuan terus?"
"Kenapa?"
"Padahal kamu pria."
"Biarkan. Aku ingin berteman dengan siapa saja!"
---
"Hei Wa!" ucapku sambil menepuk bahunya agar bangun dari tidur. Ia tidur saat pelajaran terakhir selesai.
"Awas buang air kecil di celana lagi!" Dewa terbangun dan mengusap kelopak mata.
"Aku tadi dipanggil suruh menyerahkan ini padamu!" Dewa menerima surat berlipat tersebut.
"Aku pamit, assalamu'alaikum!"