Mohon tunggu...
Nurhayati
Nurhayati Mohon Tunggu... Guru - guru TK An-Najah

Saya adalah seorang guru Pendidikan Anak Usia Dini tepatnya guru taman kanak-kanak. Saya adalah pribadi yang senang membaca hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan anak usia dini. Sekarang saya akan belajar menulis tentang konten tersebut.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyusun Best Practice Dengan Metode Star

29 September 2022   08:20 Diperbarui: 29 September 2022   08:22 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 

Aksi 1

Lokasi

TK An-Najah

Lingkup Pendidikan

Pendidikan Anak Usia Dini

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal huruf

Penulis

Nurhayati

Tanggal

31 Agustus 2022

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah yaitu : Pelaksanaan pendidikan memang diharapkan dapat berjalan dengan baik. Semua aspek perkembangan anak sebagaimana yang disebutkan dalam STPPA yang meliputi aspek perkembangan moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, bahasa, kognitif dan fisik motorik serta seni anak dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tahap perkembangannya. Kemampuan bahasa adalah salah satu dari kemampuan dasar yang harus dimiliki anak yang terdiri atas memahami bahasa (reseptif), mengungkapkan bahasa (ekspresif) dan keaksaraan yang diharapkan berkembang dengan optimal.

Namun pada kenyataannya dari hasil pengamatan dan penilaian yang dilakukan di kelompok B TK An-Najah diketahui bahwa kemampuan bahasa anak khususnya dalam mengenal huruf belum berkembang secara optimal. Dari hasil pengamatan terkait kemampuan mengenal huruf untuk keaksaraan awal, dari 6 anak baru 3 anak yang mampu mengenal huruf dengan baik. Ini terlihat dari hasil penilaian perkembangan anak yaitu 1 anak yang mendapat penilaian Berkembang Sangat Baik (17%), 2 anak yang mendapat penilaian Berkembang Sesuai Harapan (33%), 2 anak yang mendapat penilaian Mulai Berkembang (33%) dan 1 anak yang mendapat penilaian Belum Berkembang (17%). Artinya sebanyak 3 anak (50%) masih belum berkembang optimal dan 3 anak (50%) yang sudah berkembang, dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:

No

Penilaian

Jumlah anak

Persentase

1

BB

1

17%

2

MB

2

33%

3

BSH

2

33%

4

BSB

1

17%

Jumlah

6

100%

Hal ini dapat terlihat dari hasil eksplorasi yang telah dilakukan yaitu anak lambat dalam mengingat huruf, anak agak susah melafalkan suatu huruf, anak sulit membedakan huruf-huruf yang serupa dan anak kurang fokus mengikuti kegiatan pembelajaran. Hal ini disebabkan karena guru kurang kreatif dalam melaksanakan kegiatan pengenalan huruf, penerapan metode yang kurang tepat, guru belum memanfaatkan media pembelajaran yang dapat menarik minat anak serta kurangnya kemampuan guru dalam merancang kegiatan yang sesuai dengan karakteristik dan minat anak.

   

Praktik ini penting untuk dibagikan karena :

Saya merasa sebagian guru juga mengalami masalah yang sama seperti saya sehingga praktik ini diharapkan bisa menjadi referensi bagi saya sendiri dan memotivasi rekan guru yang lain dalam memperbaiki pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan kegiatan pengenalan huruf yang merupakan bekal kesiapan untuk dapat membaca dan menulis pada jenjang pendidikan selanjutnya. Kemampuan dalam mengenal huruf yang belum berkembang dengan baik apabila dibiarkan akan berdampak membuat anak tidak mempunyai dasar dan pondasi yang kuat dalam mengembangkan kemampuan berbahasa khususnya membaca dan menulis pada tahap selanjutnya yang lebih kompleks.

 

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah :

Saya sebagai guru  berperan penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan menjadi penentu tercapainya tujuan pembelajaran mempunyai tanggung jawab untuk membuat rancangan perangkat RPP, bahan ajar, media, LKPD, evaluasi dan kemudian   melakukan  proses pembelajaran yang efektif dengan menggunakan media pembelajaran yang menarik dan model pembelajaran yang tepat dan inovatif serta didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai sehingga tujuan pembelajaran dan hasil belajar anak bisa tercapai sesuai dengan yang diharapkan

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan  :

Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, mengkaji beberapa literatur, wawancara dengan guru, kepala sekolah dan pakar maka beberapa tantangan yang dihadapi yaitu :

Tantangan dari guru yaitu pembelajaran masih berpusat pada guru, metode yang digunakan guru belum inovatif, media yang digunakan belum tepat dan pembelajaran belum sesuai dengan usia dan tahap perkembangan anak

  • Tantangan dari orang tua yaitu kurang peduli dengan pendidikan anak, kurangnya perhatian dan bimbingan dari orang tua atau keluarga
  • Tantangan dari peserta didik yaitu motivasi belajar dari dalam diri anak, terlihat tidak bersemangat dan tidak fokus mendengarkan.

Tantangan ini yang menyebabkan seorang guru harus melewatinya dengan berbagai cara seperti menerapkan model pembelajaran yang inovatif. Metode atau cara mengajar guru yang inovatif akan mampu meningkatkan motivasi belajar anak karena anak akan lebih tertarik dengan metode yang kreatif dan inovatif. Metode atau cara mengajar guru dapat diterapkan dengan perencanaan pembelajaran yang tepat dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang menarik. Oleh karena itu guru perlu menyusun desain pembelajaran yang inovatif dan kontekstual serta dapat menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran di kelas, ditunjang dengan media pembelajaran yang menarik dengan  menggunakan media yang berasal dari lingkungan sekitar seperti media bahan alam dan barang bekas yang dikemas melalui kegiatan yang menarik dan menyenangkan. 

Aksi : 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Tantangan yang ada di atas harus segera diselesaikan dengan baik oleh seorang guru profesional yaitu melalui langkah-langkah sebagai berikut :

  • Penerapan metode proyek, saintifik dan praktik langsung bekerjasama dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan kegiatan anak mengumpulkan bahan alam dan barang bekas, mengkreasikan dan mengkombinasikan bahan-bahan tersebut untuk membentuk huruf sehingga anak-anak dapat mengenal dan memahami huruf dari kegiatan tersebut.
  • Penggunaan media

Menurut Fitriah Hayati, dkk (2020), mengenal huruf adalah penting bagi anak dan perlu diajarkan dengan metode bermain karena merupakan kegiatan yang menyenangkan dan tidak membebani anak. Permainan dengan media yang menarik dapat meningkatkan kemampuan mengenal huruf pada anak dan memungkinkan munculnya rasa ingin tahu anak terhadap media serta dapat dimanfaatkan guru untuk pembelajaran. Artinya semakin menarik sebuah media atau metode maka semakin besar kemungkinan meningkatkan kemampuan atau perkembangan. Dalam hal ini, guru menggunakan media konkrit berupa media bahan alam dan barang bekas yang dapat diperoleh di lingkungan sekitar dengan tujuan agar mudah dipahami oleh anak dan memudahkan anak melakukan kegiatan belajar dan memperoleh sejumlah pengetahuan. Media yang digunakan juga berbasis TPACK menggunakan media audio visual (video) sehingga anak lebih mudah memahami materi yang disampaikan.

  • Penerapan instrumen penilaian
  • Seorang guru dituntut untuk dapat menilai secara keseluruhan dari ranah kognitif, afektif dan psikomotorik tentunya dengan instrumen penilaian yang lengkap mulai dari indikator penilaian, kriteria penilaian, rubrik penilaian sampai dengan teknik penilaian dengan menggunakan skala capaian perkembangan/ceklis, penilaian hasil karya dan catatan anekdot

 

Strategi yang digunakan  atau proses yang dilakukan : melaksanakan kegiatan pembelajaran berbasis masalah dengan metode proyek saintifik dan praktik langsung bekerjasama dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan kegiatan anak mengumpulkan bahan alam dan barang bekas, mengkreasikan dan mengkombinasikan bahan-bahan tersebut untuk membentuk huruf sehingga anak-anak dapat mengenal dan memahami huruf dari kegiatan tersebut.

Yang terlibat : guru, anak didik dan rekan guru yang membantu proses perekaman praktik pembelajaran

Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini adalah :

Tanaman pisang, buah pisang, video tentang tanaman pisang menggunakan laptop, bahan alam dan barang bekas seperti batu, daun, sedotan, kancing baju, tutup botol, kertas HVS, kartu huruf/kartu kata.

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak dari langkah-langkah yang dilakukan :

  • Dampak dari penerapan media bahan alam dan barang bekas yang diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran berbasis masalah dengan metode praktek langsung dan proyek kerjasama dalam kelompok membuat anak lebih bersemangat mengikuti pembelajaran karena pada saat pembelajaran anak dibagi menjadi beberapa kelompok untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.
  • Media bahan alam dan barang bekas dapat menumbuhkan kreativitas dan kemampuan anak dalam mengenal dan membentuk huruf menggunakan media yang ada di sekitar
  • Penggunaan media pembelajaran berbasis IT dapat membantu anak dalam memahami materi pembelajaran
  • anak yang tadinya belum mengenal huruf dengan baik setelah dilakukan praktik baik mereka menjadi lebih terampil dalam mengenal huruf

Langkah yang dilakukan efektif  untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal huruf, hal ini terbukti setelah dilakukan kegiatan pembelajaran aksi 1 dilihat dari hasil penilaian yang telah dilakukan dalam kegiatan mengenal huruf telah menunjukkan peningkatan dari sebelumnya dimana dari 6 anak yang ada di kelompok B, 3 anak mendapat penilaian Berkembang Sangat Baik (50%), 2 anak mendapat penilaian Berkembang Sesuai Harapan (33%) dan 1 anak mendapat penilaian Mulai Berkembang (17%). Ini berarti sebanyak 5 anak (83%) yang sudah berkembang optimal dan hanya 1 anak (17%) yang masih belum berkembang sesuai harapan. Secara rinci peningkatan hasil pembelajaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

No

Penilaian

Sebelum Aksi

Sesudah Aksi

Jumlah Anak

%

Jumlah Anak

%

1

BB

1

17%

-

-

2

MB

2

33%

1

17%

3

BSH

2

33%

2

33%

4

BSB

1

17%

3

50%

Jumlah

6

100%

6

100%

Dengan demikian terjadi peningkatan dalam hal kemampuan anak mengenal huruf setelah dilakukan praktik pembelajaran.

 

Respon orang lain terhadap kegiatan pembelajaran ini sangat bagus baik itu dari rekan guru dan kepala sekolah yang memberikan masukan dalam melaksanakan kegiatan selanjutnya. Orang tua juga memberi respon positif dan mendukung proses kegiatan yang dilakukan. Terutama respon anak, mereka kelihatan sangat senang. Hal ini bisa dilihat saat kegiatan pembelajaran anak bersemangat mengikuti seluruh proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan, semua anak mau melakukan kegiatan dengan baik.

Faktor pendukung keberhasilan dari strategi yang dilakukan :

Perangkat pembelajaran sudah dibuat dengan lengkap dan disusun secara operasional dengan bimbingan dosen dan guru pamong yang sudah berpengalaman, kegiatan pembelajaran disiapkan dengan matang dan dilaksanakan dengan baik serta didukung oleh semua pihak walaupun masih ada sedikit hambatan atau kendala yang dialami tetapi sudah dapat teratasi.

Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut yaitu :

Untuk mengajar dengan baik maka kita perlu menganalisis permasalahan yang dialami oleh anak, menganalisis solusi yang dapat dilakukan, membuat perencanaan pembelajaran dengan baik dan matang, melaksanakan pembelajaran sesuai perencanaan, dan melakukan refleksi sehingga apa yang telah kita rencanakan dengan baik dapat dilaksanakan dengan baik juga dan memperoleh hasil yang maksimal. Seorang guru yang profesional juga harus lebih kreatif dan inovatif dalam memilih model dan media pembelajaran untuk membuat proses belajar mengajar sesuai dengan yang diharapkan.

LK 3.1 Menyusun Best Practices


Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

 

Aksi 2

Lokasi

TK An-Najah Desa Paring Agung Kecamatan Sungai Raya

Lingkup Pendidikan

Pendidikan Anak Usia Dini

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal lambang bilangan

Penulis

Nurhayati

Tanggal

14 September 2022

Situasi: 

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah yaitu : 

PAUD bertujuan membantu peserta didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi nilai-nilai agama dan moral, sosioemosional, kemandirian, kognitif, seni, bahasa dan fisik motorik untuk siap memasuki pendidikan dasar. Salah satu kemampuan yang perlu dikembangkan yaitu kemampuan kognitif anak yang mencakup belajar dan pemecahan masalah, berpikir logis dan berpikir simbolik. Kemampuan ini dapat dimiliki anak melalui proses pembelajaran yang diberikan oleh guru. Proses Pembelajaran pada anak usia dini hendaknya dilakukan dengan tujuan memberikan konsep-konsep dasar yang memiliki kebermaknaan bagi anak melalui pengalaman nyata. Melalui pengalaman nyata anak akan menunjukkan aktivitas dan rasa ingin tahu secara optimal (Nurani,2018). Dengan proses pembelajaran yang dilakukan diharapkan semua kemampuan atau aspek perkembangan baik itu nilai agama dan moral, sosial emosional, bahasa, seni, fisik motorik dan kognitif anak akan berkembang dengan optimal.

Dari hasil pengamatan dan penilaian yang dilakukan di kelompok B TK An-Najah diketahui bahwa kemampuan kognitif anak khususnya kemampuan dalam mengenal lambang bilangan belum berkembang secara optimal. Dari hasil pengamatan terkait kemampuan mengenal lambang bilangan, dari 6 anak baru 3 anak yang mampu mengenal lambang bilangan dengan baik. Ini terlihat dari hasil penilaian perkembangan anak yaitu 3 anak yang mendapat penilaian Berkembang Sesuai Harapan (50%), 3 anak yang mendapat penilaian Mulai Berkembang (50%). Artinya sebanyak 3 anak (50%) masih belum berkembang optimal dan 3 anak (50%) yang sudah berkembang optimal, dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:

No

Penilaian

Jumlah anak

Persentase

1

BB

-

-

2

MB

3

50%

3

BSH

3

50%

4

BSB

-

-

Jumlah

6

100%

 

Hal ini dapat terlihat dari hasil eksplorasi yang telah dilakukan yaitu anak lambat dalam mengingat dan memahami lambang bilangan, anak kurang tertarik dan kurang aktif dalam kegiatan mengenal lambang bilangan dan anak kurang merespon apa yang diajarkan. Hal ini disebabkan karena kurangnya kemampuan guru dalam merancang kegiatan yang sesuai dengan karakteristik dan minat anak, guru kurang kreatif dalam melaksanakan kegiatan pengenalan lambang bilangan, penerapan metode yang kurang tepat, guru belum memanfaatkan media pembelajaran yang dapat menarik minat anak. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Faidah (2021) bahwa penyebab anak sulit mengenal lambang bilangan adalah ketika proses pembelajaran anak diberi tugas LKA (lembar kerja anak) serta kurangnya penggunaan media pada saat pembelajaran sehingga kurang menarik minat anak untuk aktif.

Praktik ini penting untuk dibagikan dengan tujuan :

Untuk berbagi pengalaman kepada rekan guru lain yang memiliki permasalahan yang sama, menunjukkan praktik baik yang dilakukan agar dapat memotivasi rekan guru untuk berbuat yang terbaik bagi peserta didik.

Peran dan tanggung jawab saya dalam praktik ini adalah :

Saya sebagai guru melakukan pembelajaran merasa ada beberapa masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran yang telah saya lakukan sehingga dengan masalah tersebut saya mencari akar penyebab masalah dan mencari solusi yang tepat untuk menangani masalah tersebut. Saya sebagai guru merancang rencana pembelajaran dengan menggunakan metode yang tepat untuk menangani permasalahan yang terjadi dan memasukkan unsur HOTS dan TPACK agar permasalahan dapat terselesaikan. Kemudian mengimplementasikan rencana pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran di kelas menggunakan metode dan media yang telah ditentukan.

Tantangan : 

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan  adalah :

Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, mengkaji beberapa literatur, wawancara dengan guru, kepala sekolah dan pakar maka beberapa tantangan yang dihadapi yaitu :

  • Tantangan dari guru yaitu guru sering memberi tugas untuk mengisi lembar kerja anak, metode pembelajaran kurang sesuai dengan usia dan tahap perkembangan, dan kurang tersedianya media pembelajaran yang menarik dan menunjang anak dalam belajar
  • Tantangan dari orang tua yaitu kurangnya perhatian dan bimbingan dari orang tua atau keluarga dalam proses belajar di rumah
  • Tantangan dari peserta didik yaitu anak tidak termotivasi melakukan kegiatan karena metode dan media yang digunakan guru tidak menarik bagi anak, anak cepat bosan ketika proses pembelajaran berlangsung.

Tantangan ini yang menyebabkan seorang guru harus melewatinya dengan berbagai usaha seperti menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan media pembelajaran yang menarik. Media dan metode yang digunakan guru dapat mempengaruhi minat anak dalam menerima materi yang diberikan. Sehingga, bila guru menggunakan media yang menarik maka anak akan lebih tertarik dengan pelajaran yang diberikan. Pada saat proses pembelajaran anak diberikan kesempatan untuk memanipulasi benda atau alat peraga yang digunakan.

Aksi : 

Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah :

  • Penerapan metode bermain dan praktik langsung

Menurut Musfiroh dan Tatminingsih (2016 :10.14), Kegiatan pembelajaran mengenal lambang bilangan dapat dilakukan dengan permainan. Aktivitas bermain yang berpadu dengan strategi, metode, bahan serta media yang menarik dan mudah diikuti oleh anak menjadikan pembelajaran lebih bermakna. Permainan membuat anak merasa senang sehingga anak tidak merasa tertekan terhadap kegiatan belajar yang sebenarnya sedang dialaminya. Menurut Wardani dan Rocmah (2022) salah satu strategi mengajar yang membuat anak lebih semangat dalam belajar adalah dengan permainan. Belajar sambil bermain menurut Idris (2014 : 113) adalah suatu cara pembelajaran bagi anak usia dini yang sangat cocok, karena anak usia dini pada umumnya sangat suka bermain. Cara pembelajaran sambil bermain ini lebih berkesan bagi anak dan akan tersimpan lama dalam memori otak anak untuk perkembangan pengetahuannya karena pada usia dini adalah masa-masa perkembangan memori otak yang sangat cepat. Dengan merancang pembelajaran yang dilakukan sambil bermain maka anak belajar sesuai taraf perkembangannya. Dalam hal ini kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah menghubungkan jumlah benda dengan lambang bilangan dengan metode permainan talking stick berburu angka.

  • Penggunaan media pembelajaran
  • Menurut Bruner (Sriningsih, 2009) pada saat proses pembelajaran sebaiknya anak diberikan kesempatan untuk memanipulasi benda atau alat peraga yang digunakan agar anak lebih mudah memahami materi pembelajaran. Dalam hal ini media yang digunakan adalah media berbasis TPACK dengan penayangan video dan slide powerpoint untuk mengenalkan lambang bilangan, media kartu gambar dan bola angka dalam kegiatan permainan talking stick berburu angka. Dengan penggunaan media tersebut diharapkan terjadi peningkatan kemampuan anak dalam mengenal lambang bilangan.
  • Penerapan instrumen penilaian
  • Penilaian merupakan faktor penting dalam kegiatan pembelajaran sebab dengan penilaian akan dapat dilihat keberhasilan pengelolaan pembelajaran dan keberhasilan anak mencapai tujuan pembelajaran. Penilaian dilakukan secara menyeluruh mencakup enam aspek perkembangan tentunya dengan instrumen penilaian yang digunakan yakni skala capaian perkembangan/ceklist, catatan anekdot dan penilaian hasil karya anak.

Strategi yang digunakan  atau proses yang dilakukan : melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode bermain melalui permainan talking stick berburu angka dengan media kartu gambar, bola angka, tongkat dan simpai serta menggunakan media pembelajaran berbasis TPACK dengan powerpoint untuk kegiatan pengenalan lambang bilangan. Prosesnya berjalan lancar, anak-anak sangat antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

 

Yang terlibat : guru, anak didik dan rekan guru yang membantu proses perekaman praktik pembelajaran

Sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini adalah :

Video pembelajaran dan slide powerpoint dengan menggunakan laptop, kartu gambar, bola angka, tongkat, simpai.

Refleksi Hasil dan dampak 

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Dampak dari langkah-langkah yang dilakukan :

  • Dapat memusatkan perhatian anak dan mengikutsertakan anak dalam proses belajar yang aktif
  • Pembelajaran di kelas menjadi lebih menarik dan menyenangkan
  • Anak lebih tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran dan lebih mudah mengingat materi yang diberikan
  • Meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal lambang bilangan

Langkah yang dilakukan efektif,  anak yang awalnya masih kurang dalam pemahaman terhadap lambang bilangan menjadi lebih meningkat. Ini terbukti dari hasil penilaian yang telah dilakukan yaitu  dari 6 anak yang ada di kelompok B, 2 anak mendapat penilaian Berkembang Sangat Baik (33%), 3 anak mendapat penilaian Berkembang Sesuai Harapan (50%) dan 1 anak mendapat penilaian Mulai Berkembang (17%). Ini berarti sebanyak 5 anak (83%) yang sudah berkembang dengan optimal dan hanya 1 anak (17%) yang masih belum berkembang sesuai harapan. Secara rinci peningkatan hasil pembelajaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

No

Penilaian

Sebelum Aksi

Sesudah Aksi

Jumlah Anak

%

Jumlah Anak

%

1

BB

-

-

-

-

2

MB

3

50%

1

17%

3

BSH

3

50%

3

50%

4

BSB

-

-

2

33%

Jumlah

6

100%

6

100%

 

Dengan demikian terjadi peningkatan dalam hal kemampuan anak mengenal lambang bilangan setelah dilakukan praktik pembelajaran.

Respon orang lain sangat positif seperti dari rekan guru dan kepala sekolah sangat mendukung dengan kegiatan tersebut karena dengan bermain anak tidak merasa bahwa mereka sedang belajar. Respon dari orang tua juga baik, mereka mendukung kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Respon anak terhadap kegiatan pembelajaran mengenal lambang bilangan ini adalah sangat senang dapat dilihat pada saat proses pembelajaran anak antusias mengikuti semua kegiatan.

Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan :

Semua kegiatan yang telah direncanakan sudah berjalan dengan baik dan lancar. Keberhasilan juga dapat dilihat dari penguasaan guru terhadap metode pembelajaran yang dilakukan dan media yang sudah dibuat, serta langkah-langkah pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dirancang. Faktor yang menunjukkan bahwa model pembelajaran yang telah dilakukan berhasil adalah anak mampu atau dapat melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

Pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut yaitu :

Pemilihan dan penggunaan media dan metode yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan minat anak serta pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat dapat menunjang keberhasilan tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Guru menjadi termotivasi mencari ide-ide pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan bermakna bagi anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun