Mohon tunggu...
Noto Susanto
Noto Susanto Mohon Tunggu... Dosen - Menata Kehidupan

Saya Sebagai Dosen, Entrepreneurship, Trainer, Colsultant Security dan Penulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Fungsi Pengawasan dengan Metode "Ngomel"?

9 Maret 2024   22:03 Diperbarui: 9 Maret 2024   22:08 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Walaupun ini bahasa ucapan yang sering muncul dalam dunia kerja, dari sisi lain seorang pengawas harus memberikan pengarahan secara terus-menerus dengan metode "Ngomel". Tapi lebih kearah yang membangun tim dalam sebuah organisasi, meskipun kalimat tersebut konotasinya agak negatif.

Seorang pengawas mempunyai peran yang sangat penting dalam menjalankan operasional perusahaan terutama memperdayakan karyawan, agar menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional serta mengurangi tindakan pelanggaran dan kelalaian yang dilakukan oleh karyawan.

Selain pelanggaran dan kelalaian, ada yang lebih parah terutama terjadi penyimpangan yang dilakukan oleh karyawan, seperti tindakan kriminal, narkoba, pelecehan sexual, pencurian, dan tindakan yang mengakibatkan reputasi perusahaan menjadi negatif yang lebih ekstreme perusahaan akan di ancam "Invalid" karena terjadi pelanggaran berat.

Oleh sebab itu, ngomel bukan tidak beralasan untuk mengurangi kejadian-kejadian atau permasalahan yang serius baik dari internal maupun yang berhubungan dengan eskternal, tujuannya agar semua karyawan lebih produktif dalam menjalankan tugas sesuai dengan pengawasan secara konsisten.

Uraian dari "Ngomel" menjadi suatu pondasi dalam melaksanakan pengawasan kerja karyawan mulai dari kehadiran, absensi, peralatan kerja, perlengkapan kerja, penampilan karyawan, cara berkomunikasi karyawan, mengawasi cara karyawan memberikan pelayanan, dan hal teknis lainnya.

Logika dalam pekerjaan "tidak ada karyawan mempunyai 100 % kesadaran yang tinggi" artinya harus ditegur dan dipaksa dalam arti jangan bosan-bosan mengingatkan agar menjalankan pekerjaan sesuai dengan prosedur baik secara teknis maupun non teknis, itulah pengawas harus tetap ngomel "cerewet dan bawel" yang benar kepada karyawan.

Makna Ngomel menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) "ngomel" yang kata dasarnya adalah omel; mengomeli/mengomel/omelan memiliki makna yang identik, yaitu marah yang banyak mengeluarkan kata-kata, memarahi, menggerutu, menggusari, dan perkataan yang berupa tidak atau kurang senang".

Dapat diterjemahkan dalam praktik sebagai seorang pengawas bahwa pengawas itu wajib memberikan doktrin kepada karyawannya, marah sesuai dengan kegiatan "apakah ada kesalahan dari perilaku karyawan tersebut" jika sebaliknya pengawas harus "ngomel dan marah" namun tidak mengeluarkan kata-kata kasar kepada karyawannya.

Ngomel dengan memberikan pembinaan terhadap karyawan yang menjadi bawahannya masing-masing, tahu tempatnya dan harus tahu kapan harus ngomel dan kapan harus marah "karena keduanya sangat berhubungan. Ngomel lebih kepada kesalahan yang ringan sedangkan marah kesalahan berat yang harus diberikan tindakan segera.

The power of "ngomel" akan mempengaruhi karyawan agar bekerja lebih cepat, lebih produktif dan mempunyai inisitif dalam menjalankan nilai-nilai perusahaan serta menujukan sikap dan perilaku yang mencerminkan sebagai branding perusahaan dengan integritas dilingkungan kerja.

Seharusnya bukan hanya pengawas yang "ngomel" level manager juga harus bisa "ngomel" tapi harus menyesuaikan dan ada tempatnya, agar terlihat wibawa dan dengan motivasi terhadap individu-individu karyawan yang kurang konsisten menjalankan tugas ditempat kerja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun