Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Dari Masjid

25 Juni 2025   06:09 Diperbarui: 26 Juni 2025   19:50 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Subuh melahirkan puisi
setelah sujud tak ingin segera pergi
mengalir tiba-tiba seiring terbit matahari
bersama nyanyi-nyanyi pagi

Dzuhur terik matahari
setelah lama duduk bukan bersemedi
tapi menunggu saat tiba waktu Memanggil
terik siang yang menggigil

Asar menunggu senja
yang menyala terasa tua
menjadi banyak menyimpan kata-kata
tetap merasa masih muda

Maghrib saat senja lepas menuju gelap malam
Kata terus disulam
mejadi sajak
tempat syair berpijak

Isa menuju akhir
telah banyak lahir syair
kata mengukir
sajak bukan takdir

Sungailiat, 25 Juni 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Baca juga: Puisi : Jam Rusak

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun